Diduga BukanTabrakan, Awan Ini yang Muncul Sebelum Insiden 2 Pesawat TNI-AU
Empat perwira korban insiden 2 pesawat Super Tucano milik TNI AU--
Pesawat TT-3103 jatuh di jurang pada kawasan Perhutani di Watu Gede, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Sedangkan TT-3311 jatuh di tegalan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, persisnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, juga di Kabupaten Pasuruan. Keempat awak pesawat meninggal.
Agung menambahkan, flight data recorder (FDR) telah ditemukan dan berada di Lanud Abdulrachman Saleh.
Hingga saat ini investigasi masih dilakukan internal TNI-AU. Dari Pusat Kelayakan dan Keselamatan Penerbangan TNI-AU serta skuadron 21.
Agung menambahkan belum tahu kapan investigasi selesai. ’’Nanti hasilnya akan diumumkan,’’ tukasnya.
Mantan KSAU yang juga pengamat penerbangan, Marsekal (purn) Chappy Hakim menuturkan, kecelakaan pesawat bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Untuk mengetahui penyebabnya hanya bisa dengan menunggu hasil investigasi. ’’Namun, bila berdasarkan informasi pemberitaan, bisa diduga terjadi tabrakan,’’ terangnya.
Katanya, dalam penerbangan terdapat serangkaian regulasi dan prosedur yang harus ditaati agar terhindar dari kecelakaan.
''Kalau ada gangguan, emergency procedure bisa mengurangi kegagalan atau dampak dari gangguan tersebut,’’ jelasnya.
Tapi bila mengabaikan sedikit saja emergency procedure itu maka bisa berpotensi terjadinya kecelakaan fatal.
Kemarin, keempat perwira dimakamkan.
Sebelum dibawa ke pemakaman, keempat jenazah perwira disemayamkan di hanggar Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, sejak sekitar pukul 06.00.
Pada pukul 09.12, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Agustinus Gustaf Brugman tiba bersama istri.
Dia memimpin upacara pelepasan empat jenazah. Saat menemui awak media setelah upacara, tangis Agustinus pecah. ”Doakan adik-adik saya ya,’’ katanya lirih.
Setelah persiapan pemberangkatan selesai, empat jenazah segera dimasukkan ke kendaraan. Terdiri atas tiga ambulans dan satu pesawat Hercules.
Menurut Kadispen AU Marskal Pertama TNI Agung Sasongkojati, empat jenazah dimakamkan di lokasi yang berbeda.