https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Welber Masih Mencari Jati Diri

welber jardim bek timnas indonesia u-17--

 

Bek timnas Indonesia U-17, Welber Jardim salah satu talenta muda berbakat milik Indonesia. Ayahnya merupakan pemain professional Elisangelo Jardim de Jesus asal Brasil  yang pernah memperkuat Persekaba Bandung dan Persiba Balikpapan sedangkan sang ibu Bernama Lielyana Halim lahir di Banjarmasin. Pada usia 5 tahun, Welber pindah ke Brasil Bersama orang tuanya. 

Pemain yang memiliki nama lengkap Welberlieskott De Halim Jardim mulai diketahui penggemar sepak bola Indonesia lewat media sosial setelah dirinya berhasil membawa Sao Paolo meraih gelar juara. Banyak penggemar mengusulkan PSSI untuk membawa _embali Welber Jardim ke Indonesia untuk memperkuat timnas Indonesia pada Piala Dunia U-17 tahun 2023. 

“Saya memulai dari nol. Namun kesuksesan membawa Sao Paolo juara membuat follower Instagram saya sudah mencapai 70.400 pengikut. Kebanyakan dari mereka bilang membutuhkan saya memperkuat Indonesia pada Piala Dunia U-17,” ujar pemain berusia 16 tahun ini kepada FIFA. 

Namun Welber sama sekali tidak mengubris komentar para penggemar Indonesia di media sosial. “Saya pikir penggemar Indonesia  hanya asal bicara saja. Jika mereka membutuhkan saya, mari kita lihat apa yang akan terjadi,” lanjut Welber. 

Siapa sangka beberapa pekan kemudian ada pengurus PSSI yang mengajukan surat kepada klubnya, Sao Paolo untuk mengikuti seleksi pemain timnas Indonesia U-17 di bawah asuhan pelatih Bima Sakti. Apalagi Indonesia mencari pemain berbakat diaspora untuk memperkuat Merah Putih di ajang Piala Dunia U-17 yang digelar di Indonesia tahun 2023. 

Rekan-rekanya di Sao Paolo tidak ada yang tahu kabar pemanggilan seleksi timnas Indonesia U-17. Namun setelah Welber memberitahukan secara langsung kepada teman-temannya, mereka tertawa. ”Teman-teman saya banyak yang tertawa. Apakah kamu serius pergi kesana? Ini adalah Piala Dunia salah satu kesempatan untuk bisa mengasah kemampuan. Lantas saya minta pendapat ibu, apakah saya pergi kesana? Ibu bilang kamu bisa pergi,” tambah Welber. 

Welber sendiri mengaku sejak pindah ke Brasil pada usia 5 tahun dirinya tidak pernah lagi ke Indonesia. Hanya sang ibu yang pernah pulang ke tanah air. Kendala saat  ini, Welber belum bisa lancar berbahasa Indonesia. Tak heran dirinya sulit untuk mengerti rekan-rekannya di timnas Indonesia. 

“Butuh beberapa pekan untuk bisa mengerti komunikasi dengan rekan-rekan sesam timnas. Padahal saya lahir di Indonesia dan harus bisa berbicara Indonesia. Tapi sekarang tidak ada lagi kendala Bahasa. Saya sudah bisa mengerti dan bisa berbicara Bahasa Indonesia,” ungkap pemain kelahiran kota Banjarmasin ini. 

Untuk adaptasi makanan sempat menjadi Kendala bagi Welber. Dirinya pernah makan daging namun rekan-rekannya menaruh saus sambal padahal saya tidak pernah makan saus sambal. “Saya sakit perut setelah makan saus sambal. Tapi sekarang sudah terbiasa dan tidak lagi sakit perut,” kenangnya. 

Di usia yang masih sangat belia, Welber ingin terus mencari jati dirinya sebagai pesepakbola. Semua posisi sudah dicoba untuk menjadi pesepak bola yang handal. Pada usia 6 tahun, Welber memperkuat tim futsal Palmeiras. Selanjutnya di usia 9-11 tahun, dia pindah ke Sao Paolo dan mencoba sebagai gelandang sebagaimana posisi ayahnya bermain. “Pelatih Sao Paolo U-16,Alexandre Silva menyarankan untuk menjadi full back karena pintar membaca permainan lawan,” ungkap penggemar berat Marcelo ini sambil tertawa. (nan)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan