Angka Harapan Hidup di Bawah Nasional

UJI PUBLIK: Antoni Yuzar, ketua Komisi I DPRD Sumsel saat memimpin uji publik soal raperda perindungan dan kesejahteraan lansia.- FOTO: DUDUN/SUMEKS-

PALEMBANG –  Angka harapan hidup di Sumsel di 2022 yakni 70, 32 tahun. ‘’Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, namun tetap masih rendah dibanding angka harapan hidup nasional 73,6 tahun,’’ ujar Antoni Yuzar, ketua Komisi I DPRD Sumsel saat memimpin uji publik soal Raperda perlindungan dan kesejahteraan lansia yang digelar DPRD Sumsel.

Kondisi ini, lanjutnya, harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah. ‘’Ini mengindikasikan lansia di Sumsel akan semakin banyak memerlukan perlindungan serta kesejahteraan,” katanya.

Dikatakan, perda tentang perlindungan dan kesejahteraan lansia ini didasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mengukur kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak dari produk nasional per kapita.

‘’IPM Sumsel telah meningkat signifikan dari 60,39 menjadi 70,3. Namun, meskipun meningkat, capaian angka harapan hidup lansia di Sumsel masih di bawah 70,9 tahun, yang dianggap sebagai beban,’’ jelasya.

Antoni mengatakan, lansia tidak dapat dianggap sebagai beban. “Banyak lansia yang masih aktif dan produktif, karena itu dalam rancangan perda ini, terdapat dua kategori lansia, lansia potensial dan lansia non-potensial,” paparnya.

Pemerintah dan masyarakat, lanjutnya,  harus hadir memberikan perlindungan dan kesetaraan kepada lansia. Ini mencakup layanan keagamaan, kesehatan, kesempatan kerja, pendidikan, pelatihan, fasilitas, bantuan sosial, perlindungan sosial, dan penghargaan.

Uji publik ini dihadiri sejumlah tokoh agama dan masyarakat. H Ayik Farid Alydrus, Dr H Burlian Badullah, Dr Bahrul Ilmi Yakub, Dr Ridho Taqwa, Dr Tarech Rasyid dan Dr Conie Pania Putri, SH, MH.

Dr Ridho Akbar menyoroti pentingnya sabar dalam berkomunikasi dengan lansia. Sementara Dr. Burlian, yang berusia 80 tahun, mengajak masyarakat berpartisipasi mewujudkan lansia yang tangguh, baik dari segi kesehatan jasmani maupun rohani.

‘’Menjaga fisik, kesehatan jasmani, dan tetap aktif kunci menjadikan lansia sebagai manusia yang tangguh,’’ katanya. (iol)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan