Peran Bupati OI Majukan Ponpes, Dianugrahi Gelar Bapak dan Ibu Santri
HARI SANTRI: Wakil Bupati OI H Ardani didampingi Ketua Forpes Ogan Ilir, Dr KH Faisal Abdullah Mpdi memperingati HSN Ke-9 di Ponpes Darul Iman, Desa Seri Kembang, Kecamatan Muara Kuang, Ogan Ilir. Minggu (22/10).-foto : andika/sumeks-
*Bupati OI Dapat Gelar Bapak Santri
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Jajaran Forum Pondok Pesantren (FORPES) Kabupaten Ogan Ilir peringati Hari Santri Nasional (HSN) Ke-9. Peringatan HSN dirayakan setiap tahunnya pada 22 Oktober. Kali ini, berpusat di Ponpes Darul Iman, Desa Seri Kembang, Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir. Minggu (22/10).
"Alhamdulillah acaranya sukses berkat suport dari pemerintah kabupaten, kemenag dan seluruh ponpes se-Ogan Ilir," ujar Ketua Forpes Ogan Ilir, Dr KH Faisal Abdullah Mpdi.
Menurutnya, Ogan Ilir sebagai Kota Santri, kini bukan hanya sebatas slogan atau jargon semata. Berkat kepemimpinan bupati Panca Wijaya Akbar telah disahakan peraturan daerah (perda) pesantren. Selanjutnya akan segera dibuat peraturan bupati (perbup) pelaksanaan perda pesantren. Menjadi wadah payung hukum yang jelas bagi pemerintah dalam memfasilitasi ponpes yang ada di Ogan Ilir.
"Ini merupakan bentuk perhatian khusus beliau kepada ponpes yang ada di Ogan Ilir. Sebagai bentuk apresiasi FORPES Ogan Ilir menganugerahkan kepada pak bupati Panca dan ibu Tikha sebagai bapak Santri dan ibu Santri kabupaten Ogan Ilir," jelas Faisal.
Harapannya, kedepan dapat makin bersinergi dengan pemkab demi kemajuan dan perkembangan ponpes di kabupaten Ogan Ilir.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Ogan Ilir, Ahmad Albatani, S.HI., M.Si menambahkan peringatan HSN merupakan kegiatan rutin tahunan. Bekerjasama dengan FORPES dan kemenag Ogan Ilir. "Tahun ini Alhamdulillah, diagendakan untuk pembina upacaranya adalah wakil bupati Ogan Ilir," terangnya. Diikuti seluruh OPD, instansi vertikal, forkopimda, kemenang, perwakilan pimpinan ponpes dan para santri di Ogan Ilir.
Sembari menunggu perda pesantren menjadi perbup. Pihaknya sudah menyiapkan beberapa rencana untuk pesantren di Ogan Ilir. "InsyaAllah akan kita eksekusi tahun 2024. Sehingga, seluruh pondok pesantren di Ogan Ilir ini bila keuangan memungkinkan akan dibantu oleh pemerintah daerah dalam bentuk hibah," tukasnya.
Hibah tersebut dijelaskannya dalam bentuk anggaran untuk di gunakan dalam berbagai macam aspek. Seperti pendidikan, dakwah, umum dan sebagainya. Tinggal kebutuhan ponpes masing-masing. Setiap pondok pesantren bisa mengajukan proposal ke FORPES sebagai yang mengakomodir. Lalu FORPES mengajukan ke Bupati untuk nantinya dirapatkan dalam rapat anggaran dengan DPRD OI.
Lanjutnya, sarana dan prasarana jadi hal utama yang di usulkan beberapa ponpes sebagai ajuan bantuan ke pemkab. "Harapannya, agar semua ponpes di OI sejahtera dan makmur. Karena pendidikan agama adalah benteng terdepan bagi masyarakat Ogan Ilir," ungkap Albatani.
Ia menyebut, penekanan di peringatan HSN Ke-9 ini adalah pemerintah daerah dan ponpes saling menguatkan jalinan ukhuwah Islamiyyah. Patut disyukuri, untuk perwakilan 22 pondok pesantren semua hadir di peringatan HSN tahun ini. Setelah upacara peringatan, para santri diagendakan mengikuti lomba futsal.
Sementara itu, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar diwakili wabup, H Ardani dan ketua I TP PKK OI, Faizah Ardani turut hadir dalam peringatan HSN Ke-9 di Ogan Ilir. Wabup mengapresiasi susksesnya pelaksaan HSN Ke-9 di Ogan Ilir.
"Alhamdulillah, kami dari pemerintah kabupaten berterimakasih kepada Forpes dan seluruh pondok pesantren di Ogan Ilir. Harapannya, tahun depan kita bisa buat peringatan Hari Santri jadi lebih meriah lagi," ungkap Ardani.
Menurutnya, terkait perda pesantren tentu disana nanti akan terlihat peran nyata pemda dan sebaliknya pada ponpes ini. "Kita akan aplikasikan untuk kemajuan ponpes di Ogan Ilir," pungkasnya. (dik)