Keris Sumatera Sangat khas dan Otentik
WARISAN: Krisnaldi, ahli waris pemegang pusaka, keris penyege malea menunjukkan jenis senjata tikam warisan keluarga yang diturunkan lintas generasi. FOTO: ZULKARNAIN/SUMEKS--
Tiga Keris Pusaka Batu Urip
LUBUKLINGGAU - Tiga keris pusaka di Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, diprediksi sisa warisan bangsa melayu.
Kini, Keris penyege krie mambul, keris penyege malea, dan Keris penyege maris, masih lestari di rawat ahli waris yang diturunkan lintas generasi.
Krisnaldi, salah satu ahli waris pemegang pusaka, keris penyege malea, mengungkapkan jika pusaka jenis senjata tikam yang dia pegang merupakan warisan keluarga yang diturunkan lintas generasi.
"Ini warisan keluarga diturunkan lintas generasi, saya generasi ke tujuh. Keris ini diturunkan ke anak pria yang pertama," katanya.
Dia megaku, tidak terlalu memahami soal tosan aji, dan hanya menjalankan amanat keluarga, agar keris itu tidak boleh di cabut dari sarungnya, kecuali saat terjadi hal hal yang gawat. Seperti perang, bencana alam dan saat menghadapi musuh.
‘’Kalau kelokannya (luk keris) itu ada 9 atau 13, ini tidak boleh di keluarkan dari sarungnya. Itu pesan yang saja pegang sampai sekarang. Di cuci pernah tapi tidak sering," timpalnya.
Agar senjata bertuah itu tetap awet, senjata ini tak pernah di basahi dengan air namun hanya diasapi dengan menyan di waktu waktu tertentu.
Seperti di acara sedekah rame yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat di kelurahan batu urip.
Namun sayang dari kasat mata, nampaknya keris keris tua dengan usia 350 tahun itu, berkarat dan tidak lagi menampilkan pamor pamor yang lazim di wilah keris pada umumnnya.
Sementara itu, Imam, pengamat Tosan Aji dari Sumenep, Provinsi Jawa Timur mengaku cukup tertarik dengan senjata pusaka, khususnya keris keris dari tanah Sumatera.
Menurutnya, karakteristik bilah keris ditanah Sumatera sangat khas dan otentik.
Bahkan dalam dunia kolektor tosan aji, keris dari tanah Sumatera, khususnya di Sumatera Selatan pernah memecahkan rekor dunia kolektor tosan aji.
Senjata ini pernah menembus harga Rp1 milyar/bilah. Rekor itu hingga saat ini masih bertahan dan belum ada yang menyaingi.