https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Beras SPHP Masuk Seluruh Koperasi

--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemprov Sumsel bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) terus mengoptimalkan pendistribusian beras SPHP  (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) guna memastikan ketersediaan beras di pasaran. Terbaru pemprov melakukan MoU dengan Bulog Sumsel dan Babel untuk penyediaan beras SPHP kepada koperasi se-Sumsel di Kantor Gubernur Sumsel, kemarin. 

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, menyampaikan kondisi dan situasi bahan pokok terkini. “Selama ini kita mendengar bahwa harga beras naik dimana-mana, namun upaya sudah kita lakukan dan akan terus dilakukan untuk menekannya," ujar dia usai acara. 

Menurutnya, kerja sama dengan Bulog dilakukan agar ketersediaan beras SPHP di berbagai tempat terjamin ketersediaannya. Sehingga beras sampai masyarakat dan mereka terbantu dengan SPHP yang merupakan beras dengan harga murah kualitas premium. 

"Kerja sama dengan Bulog untuk penyediaan beras di koperasi di seluruh Sumsel. Pemerintah Daerah (Pemda) juga kita ajak membantu mengerahkan koperasi yang ada di wilayahnya untuk ikut membantu menjual bahan pokok. Mudah-mudahan harga beras bisa turun," jelasnya lagi.

Selain  itu, sambung dia, kerja sama ini juga menggandeng seluruh koperasi se-Sumsel. Pihaknya masih akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dan pasar murah di berbagai wilayah Sumsel secara masif. Termasuk menghadirkan Toko Kepo (Kebutuhan Pokok) yang menjual berbagai bahan pangan murah dari pasaran.

Ia menambahkan laporan Bulog jika stok beras yang ada di Gudang Bulog aman sampai Maret 2024 mendatang. Dirinya meminta masyarakat tetap tenang dan tidak membeli secara berlebihan beras SPHP ini. "Stok beras di Gudang Bulog masih aman hingga Maret 2024. Kita meminta masyarakat tetap tenang. Bagi pedagang, penyalur, dan Pemda di Sumsel yang kekurangan stok beras supaya menginformasikan ke kita agar bisa disuplai dan tidak terjadi kelangkaan," ungkap Fatoni.

Masih katanya, produksi beras di Sumsel masih dalam kategori cukup. Ia meminta kepada para petani yang akan panen nanti menjualnya ke Bulog, bukan ke luar wilayah Sumsel. "Kita minta petani menjual hasil panennya nanti ke internal kita dulu agar Sumsel tidak kekurangan. Kita juga akan mengimbau pelaku usaha untuk memenuhi di kita dulu," kata Fatoni.

Pada dasarnya, meski Sumsel terkendala cuaca el nino sehingga buat produksi beras dan gabah turun, kebutuhan masyarakat Sumsel sebenarnya mencukupi. Pemimpin Perum Bulog Sumsel dan Babel, Mohamad Alexander mengatakan Bulog akan ikut membantu mengatasi permasalahan inflasi dengan menggelontorkan beras SPHP di Sumsel. 

"Stok kami sangat cukup untuk 4-5 bulan ke depan dan kami akan ikut mendukung program Pemprov Sumsel dalam ketahanan pangan dan stabilisasi harga beras melalui berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menekan inflasi," ujar Alex.

Dirinya menyambut baik MoU yang dilakukan bersama Pemprov Sumsel. Dimana seluruh koperasi di Sumsel akan menjadi outlet Bulog dalam penyaluran komoditas dari Bulog sampai ke lapisan terbawah. 

"Sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional (Bapanas) HET pembelian beras SPHP dari Bulog Rp9.950 per kg. Sementara di tingkat masyarakat HET-nya Rp10.900 atau Rp54.500 per 5 kg, sudah ada ketentuannya dan tidak boleh menjual di atas itu," jelas Alex.

Ia menambahkan, untuk kerja sama dengan koperasi ini akan dibahas lebih lanjut dengan Dinas Koperasi. Nantinya akan ada MoU dan Perum Bulog dengan Dinas Koperasi  yang ada di wilayah Pemprov Sumsel. "Untuk teknisnya nanti kita sampaikan," tukasnya. (yun/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan