Ada Bibit Awan Hujan hingga 22 Oktober
HUJAN : Sejumlah warga menggunakan payung mencari tempat berteduh dari hujan yang turun membasahi wilayah Palembang, kemarin siang.-FOTO: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID - Terhitung 18 Oktober hingga 22 Oktober, terpantau bibit awan hujan di atas wilayah Sumsel. Itu kabar baik untuk tim yang melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Sebab, dengan adanya bibit awan hujan, potensi keberhasilan dari proses penyemaian garam lebih besar.
Kalaksa BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, mengatakan, hujan yang turun di sejumlah daerah, kemarin (18/10), salah satu hasil dalam pelaksanaan TMC bantuan BNPB.
“Selain doa yang kita panjatkan, salat Istisqo, juga karena memang ada bibit awan hujan dan dampak TMC,” jelasnya.
Dari laporan sementara yang diterima kemarin sore, beberapa daerah yang turun hujan yakni Palembang, sebagian Ogan Ilir, Banyuasin, Muba, OKI dan lainnya. “Masih kita data lagi yang lain,” imbuhnya.
BACA JUGA:Wong Palembang Ucap Alhamdulillah, Hujan yang Dinanti Akhirnya Tiba
BACA JUGA:Prediksi Cuaca Sumsel, Besok 19 Oktober Sejumlah Wilayah Diguyur Hujan, BMKG Beri Peringatan Dini
Untuk pelaksanaan TMC sendiri diperpanjang hingga 22 Oktober mendatang. “Seharusnya berakhir 17 Oktober. Tapi dari BNPB sudah memperpanjang TMC di kita," jelas Iqbal.
Perpanjangan TMC ini disetujui mengingat sedang adanya potensi awan hujan tersebut. "Karena itu, TMC akan terus diintesifkan dan dimaksimalkan di wilayah Sumsel.
Harapan kita bisa turun hujan dan membasahi daerah-daerah yang sekarang sedang banyak karhutla," imbuhnya.
Dalam sekali penyemaian (sorti), pesawat TMC bisa menebar 1.000 kilogram (1 ton) garam. "Dalam satu hari bisa hingga tiga kali sorti. Tergantung dari potensi awan hujan yang ada," pungkasnya. (yun)