Cegah Kanker Serviks, Gejala Ini Yang Patut Diwaspadai
Kanker Servik menjadi kanker pembunuh nomor dua di Indonesia --
Atau bahkan keputihanyang dialami bercampur darah. “Karena, keputihan yang normal warnanya bening dan tidak berbau busuk,” katanya.
Gejala lain yang patut diwaspadai adalah rasa nyeri di bagian bawah (kelamin, red) dan biasanya saat diberi pereda rasa sakit nyeri tersebut hilang.
Faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena kanker serviks antara lain: menikah di usia muda, atau aktif secara seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun).
Berganti-ganti pasangan seksual/ seks bebas, berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti pasangan, memiliki riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul, perempuan perokok aktif maupun perokok pasif.
Masih kata dr Yenni, setiap 2 jam di Indonesia wanita meninggal karena kanker serviks.
Bahkan yang cukup menyedihkan, Indonesia menjadi juara pertama (posisi pertama) di Asia Tenggara dengan kasus kanker serviks terbanyak.
“Sekitar 50 orang wanita di Indonesia meninggal karena kanker serviks dalam satu bulannya,” tambahnya.
Sekitar 70 persen pasien yang datang sudah stadium 3B.
Sehingga hal yang bisa dilakukan untuk menanganinya adalah dengan kemoterapi dan radioterapi.
Terpenting, kata dia, adalah bagaimana mencegah HPV ini.
Yakni dengan melakukan vaksinasi HPV. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan sejak dini yakni usia 9-13 tahun pada anak-anak atau sebelum seorang wanita aktif secara seksual.
“Paling baik dilakukan pada wanita yang belum aktif secara seksual atau belum pernah berhubungan seksual,” jelasnya.
Lalu apakah wanita yang sudah aktif secara seksual tidak mendapatkan proteksi maksimal dari vaksin HPV?
Kata dia, untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebelum dilakukan vaksinasi HPV ini seorang wanita yang sudah aktif secara seksual harus melakukan skrining terlebih dahulu.
Yakni dengan pap smear atau tes IVA.