Revitalisasi Kelar 2025, Investasi Rp100 Miliar
PERBAIKAN : Sambil menunggu legalitas pembangunan fisik, pekerja melakukan perbaikan drainase, atap, dan pembersihan kawasan Gedung Pasar 16 Ilir, kemarin (17/10).-foto : Budiman/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Revitalisasi Gedung Pasar 16 Ilir ditarget dapat selesai kurun waktu dua tahun atau 2025. Saat ini proses menunggu semua legalitas pembangunan selesai dilakukan. Direktur PT Bima Citra Realty (BCR), Suryadi mengatakan kunjungan DPRD Kota Palembang Komisi 2 kemarin memastikan segala sesuatu yang berlangsung (pembangunan) di Pasar 16 Ilir berjalan dengan baik.
"Pasar 16 Ilir harus kita revitalisasi karena secara fisik bangunan, persaingan, dan lain-lain. Apalagi dengan perkembangannya teknologi, banyak yang down, kita ingin bagaimana pasar ini tetap ramai. Maka harus ada konsep baru yang sesuai dengan perkembangan zaman," terangnya, Selasa (17/10).
Dikatakan, ini sejalan dengan keinginan orang atau konsumen datang ke pusat perdagangan bukan hanya untuk belanja, tapi juga rekreasi, hiburan, kongkow, dan lainnya. "Maka itulah Pasar 16 ini perlu direvitalisasi. Konsep yang kita tawarkan, yakni kita siapkan slot untuk cafe-cafe atau tempat kuliner dan ini terbukti menarik pengunjung sejak kami masuk Mei dengan hadirnya kafe atau tempat ngopi yang menarik untuk pengunjung datangi," ujarnya.
Ditambah lagi setelah pembersihan sekarang sudah terlihat pasarnya yang dulu gedung ini tertutup akses. "Pasar 16 ini ikonnya Kota Palembang. Kita tahu tantangannya banyak, tapi kalau tidak direvitalisasi tidak akan ada kemajuan," imbuhnya. Soal progres tetap berjalan, tahapan melengkapi syarat legal, semua harus tercatat, sepaket (amdal lingkungan, amdal lalin, dan lain-lain).
"Kita sebenarnya tidak mengubah fungsi, sebagai kawasan industri atau perdagangan kita maksimalkan, IMB lama, dan semua kita perkuat dan revisi. Semua sudah siap tinggal formal untuk proses waktu, target selesai tahun ini juga," jelasnya. Pembangunan fisik dibagi dua, dimana ada yang urgent seperti sudah mulai dari bulan kemarin kita sambil perbaikan drainase mampet, atap, dan lain-lain yang sifatnya tidak melanggar aturan.
"Untuk pembangunan fisik, kita dikasih waktu dua tahun atau targetnya 2025 selesai. Pembangunan kita lakukan bertahap karena tidak ada relokasi pedagang, Kita pakai skema per lantai, lantai 4 sebagian besar untuk kuliner. Lantai 3 dipersiapkan untuk penampungan, jadi ketika mulai revitalisasi lantai 1 pedagang akan ditampung di lantai 3, begitu seterusnya," jelasnya.
Lantai basement dan 1 untuk jualan pedagang, lantai 2-4 kuliner memanfaatkan view Sungai Musi. “Kenapa kuliner karena gedung ini bagus view-nya bagian belakang menghadap Sungai Musi, akan dibuka sampai malam, view ini yang dimanfaatkan,” lanjutnya. Fasilitasnya dilengkapi seperti eskalator, lift, kalau bisa pakai AC namun pihaknya akan hitung-hitungan dengan cost dan benefit yang didapatkan.
Adapun harga sewa masih kajian KJPP, kalau diperkirakan tak akan jauh seperti harga lama walaupun memang harga ini sesuai posisi, adanya sifatnya subjektif, dan sebagainya. "Harga lama itu ada yang Rp15 juta per tahun, ada yang Rp20 juta, macam-macam. Jumlah kios yang ada di pasar 16 ini 1.200 kios," tuturnya.
Nilai revitalisasi Gedung Pasar 16 Ilir terbilang fantastis, yang sudah ada progres berupa membenarkan atap dan beberapa pagar saja nilainya sudah miliaran. "Kebutuhan dana untuk revitalisasi Pasar 16 Rp100 miliar, berdasarkan kajian sampai pembangunan fisik," tukasnya. Ia memastikan, meski pelaksanaan pembangunan fisik jalan, tapi Pasar 16 Ilir akan tetap buka.
Ketua Komisi 2 DPRD Kota Palembang, M Taufik mengatakan untuk revitalisasi Gedung Pasar 16 Ilir didukung penuh demi kemajuan Kota Palembang. "Kita tegaskan agar semua legalitasnya selesai dulu, walau sebenarnya tak banyak lagi dan hampir selesai," ujarnya.
Terkait peninjauan ke pasar karena ada aspirasi masyarakat soal keamanan, parkir, dan lain-lain. "Ini semua akan kita tertibkan," bebernya. Termasuk mengundang rapat PT CBR terkait legalitas dan menyampaikan beberapa keluhan pedagang. Sementara pedagang Pasar 16, Novi mengungkapkan belum ada sosialisasi dari pengelola ke pedagang sejauh ini. "Kami minta kejelasan," pungkasnya. (tin/fad)