Jadi Ajang Silahturrahmi, Panjatkan Doa Terbaik
NIHAO HONG SAN SIE--
Palembang -Momen perayakan HUT Dewa Kong Tek Cun Ong di Kelenteng Hong San Sie di Jl Tembok Baru Kelurahan 9-10 Ulu Kecamatan Jakabaring, jadi ajang silaturahmi dan panjatkan doa terbaik. Dan meski dilaksanakan secara sederhana, tidak mengurangi kekhusyukan dari umat Tridharma saat itu.
Perayaan HUT Dewa Kong Tek Cun Ong tersebut, dihadiri Ketua Walubi Sumsel Tjik Harun, Ketua PTITD Komda Sumsel Akhe juga Ketua Martrisia Komda Sumsel, Chandra Husien dan juga beberapa pengurus Tridharma Komda Sumsel. Yakni Giok In, Hengky Saputra dan Suwardi Kasim.
Yang mana, perayaan yang dimulai sejak hari Kamis (5/10) tersebut, diawali dengan ritual Dewa Langit. Kemudian pada Jumat (6/10) sekitar pukul 07.00 wib, umat dan para pengurus Kelenteng dan juga para tokoh agama Tridharma menggelar ritual Hian Chi. Dan pada pukul 08.30 wib dilakukan ritual mengeluarkan bendera dari dalam kelenteng.
" Sebagai dewa utama di Kelenteng Hong San Sie, maka tentu saja, setiap tahun atau hari kelahirannya umat selalu merayakan,," kata Ketua Walubi Sumsel, Tjik Harun yang didampingi Ketua PTITD Komda Sumsel, Akhe ke koran ini, akhir pekan lalu.
Selanjutnya sekitar pukul 11.00 wib digelar ritual Ciok Siu dan dilanjutkan dengan gelar ritual Khokun pada pukul 14.00 wib. Lantas untuk ritual penutupan, dilaksanakan mulai pukul 23.00 wib yang menjadi pertanda ini (HUT) sudah selesai digelar. Tidak hanya itu saja, umat dan pengurus yang hadir ketika itu melanjutkan dengan makan bersama dan berdoa.
Namun memang, kata dia, untuk tahun ini semakin terasa istimewa. Sebab sudah dilaksanakan secara terbuka dan banyak dihadiri oleh umat tidak seperti masa pandemi lalu, semuanya serba dibatasi. "Kalau sekarang, setiap saat umat bisa bersembahyang dan berdoa," tambahnya.
Masih kata Harun, momen ini terasa makin istimewa, karena selain bersilahturahmi ke umat dan pengurus yang lain, umat ketika itu juga melantunkan doa dan pengharapan kepada Dewa Kong Tek Cun Ong tersebut. " Ya selama ini, kesibukan umat sehari-hari membuat kita jarang berkomunikasi, bahkan bertemu sulit. " tukasnya.
Di momen ini, semua hal itu hilang, sebab semua hadir dan sekaligus juga silahturrahmi bisa terus terjalin. "Sudah pasti, doa terbaik juga kita panjatkan untuk bangsa dan negara,"tutupnya.
(afi/lia)