Sharing Pemanfaatan Biji Lotus

PALEMBANG , SUMATERAEKSPRES.ID– Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki kawasan rawa sebesar 1.483.662 Ha atau 17,11 persen pada 2013-2018, RPS (Rawa Pasang Surut) dan RL (Rawa Lebak). Salah satunya di Ogan Ilir menjadi kabupaten yang memiliki kawasan RL sebanyak 53 dibandingkan kabupaten lain. Luas lahan rawa tersebut berpotensi dalam pengembangan perikanan berbasis lahan rawa, seperti tumbuhan lotus (Nelumbo nucifera).

“Sayangnya belum dimanfaatkan secara optimal oleh penduduk setempat. Potensi ini merupakan target peluang pelaksanaan program pengabdian, makanya pengabdian ini berpusat di berbagai kelurahan di Ogan Ilir sebagai desa binaan,” kata Koordinator Program Studi Teknologi Hasil Perikanan,  Prof Dr Ace Baehaki MS.

Masih kata dia, Ini merupakan kegiatan pengabdian keberlanjutan tentang biji lotus di Indralaya Raya, sebelumnya daerah Indralaya Mulya tahun 2022. TimPengabdian (dosen dan mahasiswa) Program Studi THI (PS. THI) Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya yang diketuai oleh Sherly Ridhowati telah melaksanakan kegiatan awal 14 Agustus 2023 sebagai tahapan introduksi cara penggunaan alat pengeringan,komersil. Baru kemudian pemanfaatan biji lotusnya sebagai produk olahan pangan.

Untuk peningkatan produktivitas warga, maka kegiatan pembinaan dan pendampingan secara langsung dan berkelanjutan mengenai potensi biji sebagai sumber daya lokal kawasan Indralaya, Ogan Ilir, perlu edukasi tidak hanya warga desa tetapi juga unit Karang Taruna dan UMKM-nya. “

Yaitu penerapan teknologi yang digunakan untuk memanfaatkan biji lotus yaitu teknologi sun drying komersil untuk proses pengeringan biji lotus sehingga biji lotus kering dapat disimpan lebih lama untuk pemanfaatan lebih lanjut," tuturnya.

Kemudian, baru dilanjutkan pengolahan diversifikasi produk berbasis biji lotus kering seperti pembuatan tepung dan produk olahan berbasis tepung. Diharapkan dari kegiatan ini dapat membuka mata pemegang kebijakan untuk menjadikan tanaman lotus sebagai tanaman budidaya perairan rawa.

Pemanfaatan biji lotus agar tidak akan mengalami kerusakan/penurunan mutu jika umumnya dengan pengeringan sun drying komersil. Alat ini mampu menyerap panas sinar matahari secara maksimal dikarenakan pada alat ini terdapat bagian yang mampu menangkap panas sinar matahari/absorber sehingga panas yang dihasilkan oleh alat ini lebih besar daripada panas pengeringan sinar matahari langsung. “Kami juga mengenalkan pengolahan biji lotus menjadi tepung, nah baru dilanjutkan pembuatan produk mie kering dari tepung lotusnya, selain pengenalan cara membuat tempe lotus,” tambahnya.

Lurah Indralaya Raya Dierga Salamon, S.STP mengaku warganya menyambut baik kegiatan ini. Selain sebagai  pembuka kompleksitas problem yang ada, seperti bagaimana meningkatkan pendapatan warga desa melalui potensi berlimpah biji lotus terutama pada musim penghujan. “Potensi berlimpah dapat sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat,” katanya.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan warga desa tetapi juga unit desa seperti Karang Taruna dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “ Adanya pemanfaatan sumberdaya terutama biji lotus dapat dijadikan sebagai usaha pengembangan produktivitas untuk warga Kelurahan Indralaya melalui wahana UMKM ke depannya,” tutupnya. (iol/lia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan