Langganan Beasiswa, Pecahkan Rekor Doktor Termuda
*Duano Sapta, Anak Penjual Kopi-Gula yang Selesaikan S2-S3 3,5 tahun
Usia Duano Sapta Nusantara masih terbilang muda, 26 tahun. Tapi pria kelahiran Palembang, 2 November 1996 itu berhasil meraih gelar doktor termuda dan tercepat dari FKIP Matematika Universitas Sriwijaya (Unsri). Seperti apa kisahnya?
----------------------
NAMA Duano singkatan dari tanggal lahirnya "Dua November". Sejak menempuh pendidikan memang sudah langganan menjadi penerima beasiswa Bidikmisi dan bantuan Dana BOS. Lulus cumlaude S1 FKIP Unsri, Maret 2019 lalu dengan IPK 3,78. Bersamaan itu, tahun 2019 FKIP Matematika Unsri baru buka program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk sarjana unggul (PMDSU). Beruntung, setelah serangkaian kualifikasi Duano lolos sebagai satu satunya penerima beasiswa program PMDSU FKIP Matematika Unsri di tahun pertama.
PMDSU merupakan program beasiswa bagi sarjana unggul yang melakukan percepatan pendidikan menjadi lulusan doktor pada usia muda. Program beasiswa PMDSU ini punya tingkat kompetisi yang sangat ketat di level nasional. Biasanya mahasiswa PMDSU ditarget menyelesaikan masa studi S2 dan S3 selama 4 tahun, namun Duano mampu lebih cepat lagi 3,5 tahun. Baca Juga : Beat di Teras Rumah Raib Digondol Maling
“Alhamdulillah senang bisa jadi pemecah rekor lulus S3 tercepat bidang Pendidikan Matematika. Senang dan sebenarnya rasanya excited untuk siap menghadapi dunia luar," ujar Duano dengan ekspresi sumringah usai jalani sidang terbuka promosi doktor di FKIP Unsri, Selasa (24/1) lalu.
Keinginannya tentu setelah lulus mengabdi pada negeri dengan menjadi dosen atau peneliti. "Tapi target sekarang bagaimana bisa mencari beasiswa lanjutan lagi untuk postdoc. Mumpung usia masih muda bisa lanjut ke Utrecht University di Belanda," tukasnya.