https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Belajar Sambil Bermain, Kunjungan Pelajar SDN 6 Pemulutan ke Museum Balaputra Dewa

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kunjungan ke Museum memiliki lebih dari sekadar tujuan rekreasi. Selain sebagai sarana hiburan, museum juga merupakan wadah untuk proses pengenalan, pembelajaran, serta apresiasi terhadap sejarah dan warisan budaya yang terkandung dalam berbagai koleksi yang ada di museum. Museum Balaputra Dewa menjadi pilihan utama bagi para pelajar dari SDN 6 Pemulutan Barat dalam rangka kegiatan study tour yang di organisir oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, mendukung penuh program ini, menyatakan, "Kegiatan ini memberikan peluang kepada pelajar untuk belajar di luar kelas sambil bermain." Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ogan Ilir, Sayadi, menjelaskan, "Museum Balaputra Dewa mengungkapkan sejarah dan tradisi Provinsi Sumatera Selatan dengan koleksi ribuan benda bersejarah. Ini adalah tempat yang sempurna bagi anak-anak untuk belajar." BACA JUGA : Pelajar Minati Wisata Edukasi Museum Balaputera Dewa  Di bagian belakang ruang pamer museum, terdapat rumah limas, sebuah struktur bangunan khas masyarakat Kota Palembang yang terbuat dari kayu dan telah berusia lebih dari 200 tahun. "Rumah limas ini di bangun sekitar tahun 1830. Dan ini adalah kesempatan bagi pelajar untuk memahami sejarahnya melalui field trip," ungkap Sayadi.

Menjelajah Ruangan Museum

Selama kunjungan mereka, para pelajar SDN 6 Pemulutan juga melakukan museum tour untuk menjelajahi ruang pameran koleksi megalit. Yang menggambarkan kehidupan masyarakat Sumatera Selatan di dataran tinggi Pagaralam. BACA JUGA : Menggali Potensi Museum, Mengubah Warisan Sejarah menjadi Devisa Di ruang pamer Sriwijaya, pelajar dapat melihat berbagai artefak yang berkaitan dengan Kerajaan Sriwijaya. Dan juga Kerajaan Melayu Buddha yang berpusat di Kota Palembang. Seperti kerajinan gerabah, manik-manik, benda cor logam, dan prasasti. Sayadi menjelaskan, "Sebagian besar prasasti zaman Sriwijaya yang ada di museum ini adalah replika. Prasasti asli biasanya ada di Museum Nasional di Jakarta dan di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya Palembang." Harapannya, melalui field trip ini, para pelajar dapat memperoleh pengetahuan dengan cara yang menarik dan menyenangkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan