Biasanya, sempro ini dilakuin di semester 7, atau kalau rajin, bisa di semester 6 terakhir. Nah, seringkali ada pertanyaan di kepala mahasiswa, kenapa sih harus sempro dulu sebelum skripsi? Ada yang mungkin tidak mengerti manfaatnya. Sempro tujuannya agar mahasiswa bisa mendapatkan saran dari dosen pembimbing atau dosen penguji untuk merapihkan rencana penelitian yang akan jadi topik skripsinya nanti. Jadi, sebelum benar-benar menulis skripsi, rencananya sudah bisa tersampaikan pada saat sempro. Biasanya, sebelum sempro, prosedurnya akan seperti ini:

Alur Sempro

Mahasiswa milih topik penelitian dulu, lalu membuat rencana penelitian pada skripsi. Lalu, rencana ini akan menjadi topik diskusi dalam beberapa kali bimbingan bersama dosen pembimbing yang sudah ada. Barulah setelah semuanya rapi, rencana penelitian ini akan dipresentasikan saat ujian sempro, di depan dosen penguji. Saat ujian sempro, ada mahasiswa yang panik, takut topik atau rencana penelitiannya akan dikritik pedas oleh dosen penguji. Atau takut rencananya tidak layak untuk dijadikan penelitian skripsi. Ini nih yang sering bikin mahasiswa deg-degan. Tapi, sebenernya tidak semuanya menyeramkan. Mahasiswa bisa menyiapkan diri dengan baik sebelum sempro. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebelumnya, nih:

Persiapan Sebelum Sempro

Pertama, ikuti panduan dari kampus tentang gimana seharusnya menulis proposal skripsi. Jadi, kamu akan merasa aman dan tidak dikritik soal penulisan proposal. Kedua, pahamin betul alasan kenapa kamu memilih topik penelitian itu. Dan jangan lupa, kuasai materi tentang rencana penelitian. Karena yang bakal jadi pertanyaan utama pas sempro biasanya seputar proposal yang udah kamu tulis. Ketiga, siapin mental yang kuat. Yakin dan percaya diri dengan hasil proposal skripsi yang sudah kamu buat. Jangan ragu-ragu, agar bisa meyakinkan dosen penguji sewaktu memberikan presentasi. Jadi, intinya, semuanya tidak seseram yang kamu bayangkan, asalkan perisapanmu matang.