Komunitas Pencinta Alam Indonesia Gempar, Imbas Pembunuhan Ketua Mapala STAI Lubuklinggau
LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Ketua Mapala Pena STAI Bumi Silampari, mahasiswa semester VII kota Lubuklinggau, jadi korban pembunuhan. Karakternya yang pendiam, hobi kegiatan cinta alam, dan mudah bergaul ditemukan membusuk dengan dua tikaman. Hijrah, Perintis Mapala STAI Kota Lubuklinggau , membenarkan jika korban merupakan ketua Mapala STAI yang aktif dalam beerapa cabang organisasi. Kasus kematian Franky Saputra, kini menyedot beragam reaksi sejumlah organisasi Mapala lainnya baik dari Provinsi Sumsel maupun luar Provinsi Sumsel. Sejumlah rekan rekan korban, yang mendengar korban ditemukan membusuk dengan dua luka tikaman di bagian leher dan bagian dada, di dalam kontrakan, mendesak pihak kepolisian segera menciduk pelaku. "Dio itu orangnya pendiam, tapi ramah dan baik dengan rekan rekannya. Dia aktif di beberapa organisasi dan dan kegiatan pencinta alam," ujar Hijrah. BACA JUGA : Lulus Kuliah Enam Tahun, Bos Bank Mandiri Dua Periode Pimpin Organisasi Mapala Pihaknya mengecam keras, aksi pembunuhan terhadap Frangky Saputra dan berharap pelaku segera tertangkap. "Kami meminta semua pihak agar ikut mendoakan Franky Saputra supaya amal ibadahnya diterima disisi tuhan. Dan kami juga meminta pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat beratnya," bebernya. Ternyata tidak hanya, Organisasi Mapala di Kota Lubuklingau yang bereaksi terhadap kasus pembunuhan Ketua Mapala STAI Bumi Silampari. BACA JUGA : Brimpals Pasang Plang Asmaul Husna Namun reaksi serupa juga muncul dari sejumlah anggota pencinta alam diluar Provinsi Sumsel, yang juga ikut mengungkapkan bela sungkawa. Hal ini Seperti yang diungkapkan Azi, Anggota Pencita Alam Indonesia (PAI), Putra, anggota Pencinta Alam Bukit Kaba. Nadir anggota Pencinta Alam Semeru, mereka mengaku turut prihatin atas meninggalnya ketua Mapala STAI Bumi Silampari Kota Lubuklinggau, dan berharap kasus tersebut segera terungkap.