*Belum Perlu Tambah Personel

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menilai Sumsel sudah siap. Untuk koordinasi dan upaya di lapangan juga telah terkoordinir. Kesimpulan itu ia dapatkan setelah mengikuti rakor pengendalian karhutla. Kemudian mengecek kesiapan pasukan dan peralatan serta meninjau langsung dari udara hot spot yang ada.

“Ada laporan 27 hot spot. Setelah kita cek, tidak semua titik kebakaran. Ada yang ternyata pabrik dari pabrik kelapa sawit dan lainnya,” jelasnya. Untuk peralatan, Jenderal Dudung menilai sudah memadai.

Diakuinya, ada beberapa hal yang memang perlu ditingkatkan. Misalnya pemadaman pada titik api yang sulit dijangkau, tidak ada akses jalan dan sebagainya. Lebih efektif pemadaman menggunakan pesawat/helikopter water bombing. “Itu sudah dilakukan di Sumsel. Begitu api muncul, sudah ada satgas gabungan. Jadi sudah terkoordinir dengan baik,” ujarnya. Teknis pemadaman lahan gambut juga sudah sesuai prosedur. BACA JUGA : Kasad dan Gubernur Hadiri Rakor Pengendalian Karhutla di Kantor BPBD Sumsel Yakni dengan dilubangi, hingga air menyebar di lapisan bawah. Dengan begitu, tidak terbakar lagi.“Saya berharap di Sumsel tidak tetjadi karhutla seperti tahun 2015 lalu,” imbuhnya. Untuk penegakan hukum, ia melihat Polda Sumsel sudah tegas. “Sudah banyak pelaku karhutla yang diamankan,” tambahnya. Untuk penambahan personel dalam upaya pemadaman karhutla, Jenderal Dudung menilai saat ini belum perlu dilakukan. “Jumlah yang ada dikerahkan sudah 9.000 orang. Saya rasa itu cukup. Tapi kalaupun nanti ada keinginan menambah, bisa langsung minta dengan saya,” pungkasnya.(iol/)