Harga Beras Empat Kali Naik
*Bulog Intensifkan Penyaluran
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Harga beras masih terus mengalami kenaikan. Tercatat sudah empat kali naik sejak awal Agustus 2023.
Sebagai upaya menekan dan menstabilkan harga, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Wilayah Sumsel dan Babel) melakukan inspeksi mendadak (sidak) pasar tradisional, kemarin. Selain mengintensifkan penyaluran beras SPHP sebagai upaya menekan laju kenaikan harga beras.
"Dari hasil sidak memang harga beras sedang mengalami kenaikan," kata Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel, Mohamad Alexander usai kegiatan Siap Jaga Harga Pasar (SIGAP) SPHP. Menurut Alex, pihaknya bersama dengan dinas terkait, seperti Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel dan Palembang, Dinas Ketahanan Pangan Sumsel, serta Satgas Pangan Polda Sumsel melakukan kunjungan ke pasar melakukan pencatatan ke pasar tradisional untuk melihat perkembangan harga beras khususnya beras SPHP Bulog.
"Kami (Bulog, red) diminta Pemerintah menyalurkan beras SPHP dan kami lihat tadi memang ada kenaikan harga. Maka Bulog ingin memastikan pasokan beras melalui pasokan beras SPHP supaya dapat menstabilkan harga di pasaran," katanya.
Selain itu, sambung dia, untuk mendorong lebih banyak penyaluran beras SPHP dalam membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga lebih terjangkau dan berkualitas.
"Kita lihat memang ada kenaikan harga beras baik premium maupun medium.
Dengan adanya beras SPHP Bulog ini semoga dapat membantu meringankan beban pengeluaran masyarakat,” lanjutnya.
Dikatakan, sejak awal tahun hingga Agustus 2023 total beras SPHP yang telah digelontorkan di wilayah Sumsel Babel mencapai 250 ribu ton, dengan jumlah 222 ribu ton se-Sumsel dan 11.600 ton untuk Kota Palembang.
"Stok yang ada aman dan mencukupi makanya kami imbau masyarakat tak perlu panic buying karena beras SPHP tersedia,” lanjnutnya.
Selain di pasar tradisional, beras ini juga dapat diperoleh di beberapa retail modern serta outlet binaan Bulog, Rumah Pangan Kita (RPK).
“Ini terus kita masifkan penyalurannya. Diharapkan masyarakat dapat terbantu,” sambungnya.
Dia memandang kenaikan harga beras salah satunya dipengaruhi perubahan musim dan dampak gejolak El Nino. Sehingga pasokan produksi beras berkurang, berdampak pada pasokan ke pasar-pasar.
"Kami akan tekan kenaikan untuk memastikan pasokan tercukupi dengan beras SPHP, beras premium, beras impor, dan bantuan pemerintah,” lanjutnya.
Saat ini Bulog sedang mempersiapkan stok untuk penyaluran bantuan pangan (Banpang) tahap kedua untuk 3 bulan alokasi, yakni Oktober, November, Desember 2023. Pedagang di Pasar Lemabang, Eli mengatakan harga beras premium memang mengalami kenaikan pada minggu ini.
“Harga beras premium dijual Rp68.000 per lima kilogram atau berkisar Rp14.000-Rp14.500 per kilogram.
Sementara beras SPHP dijual rata-rata Rp45.000 per 5 kilogram atau Rp9.000 per kilogram,” lanjutnya.
Karena beras ini (SPHP) lebih miring harganya, sejak beras naik masyarakat banyak beralih ke beras SPHP.
Apalagi kualitas berasnya juga bagus sekali. Senada pedagang beras lain Togar mengakui dirinya bisa habiskan sekitar 70 karung beras SPHP per tiga hari.
Banyaknya penjualan beras SPHP lantaran harga beras premium terus naik.
“Sekarang harga beras premium bisa mencapai Rp260 ribu per 20 kilogram atau sekitar Rp13 ribu per kilogram dan beras medium dijual Rp240 ribu per 20 kilogram atau sekitar Rp12 ribu per kg,” bebernya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang, Raimon menyampaikan kenaikan harga beras ini tidak berdampak pada bahan pokok lainnya.
“Sampai sekarang ini kita lihat harga beras tak pengaruhi yang lain. Justru beberapa harga bahan pokok seperti telur dan daging ayam turun,” ungkapnya. (yun/fad)