Tangis Lukman Pecah, Wahyu Pegang Foto Kakak

*Hadiri Wisuda Almarhum Romi Yudhistira

SUMATERAEKSPRES.ID - Keharuan menyelimuti Auditorium Kampus Unsri Indralaya saat nama almarhum Romi Yudhistira, salah satu wisudawan terbaik S2 dipanggil untuk maju.

Tepuk tangan bergemuruh dari semua yang ada dalam ruangan itu. Dengan mata berkaca-kaca, hanyut dalam suasana duka mendalam.

Almarhum Romi merupakan salah satu wisudawan dalam Wisuda Ke-167 Unsri, kemarin. Dia lulusan S2 Pendidikan Olahraga dengan IPK 4,0.

Takdir mengantarkannya tak sempat mengikuti proses yudisium dan wisuda yang seharusnya penuh kebahagiaan.

Kecelakaan Selasa (22/8) lalu telah merenggut nyawa dia dan istrinya, Ajeng.

Pemindahan kuncir dan pengambilan ijazah dalam wisuda kemarin diwakili oleh sang ayah, Lukman Hariadi didampingi adik kedua almarhum Romi, Wahyu Prasetya.

Disambut Rektor Unsri Prof Dr Ir Anis Saggaff MSCE IPU ASEAN Eng dan Dekan FKIP, Dr Hartono MA serta Asisten I Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra.

Tampak sang adik mengenakan atribut wisuda kakaknya, termasuk selempang bertuliskan Dengan Pujian. Kedua tangannya memegang erat foto almarhum Romi. BACA JUGA : Tahan Air Mata, Ayah dan Adik Wakili Wisuda Romi, Mahasiswa S2 Unsri yang Tewas Kecelakaan Bersama Istri

"Hari ini kami datang ke wisuda anak kami, almarhum Romi. Setidaknya ini jadi kenang-kenangan terakhir untuk kami sekeluarga," ujar Lukman dengan mata berkaca-kaca.

Menurutnya, andai saja tidak ada musibah Selasa lalu, ia sekeluarga pasti akan datang dari Pangkalan Balai ke Indralaya untuk menghadiri wisuda Romi.

Kata Hariadi, saat berjalan naik menuju podium wisuda, ia merasakan sedih, haru dan sekaligus bangga.

Sedih karena kehilangan putranya itu. Haru karena dukungan yang begitu besar dari semua yang hadir.

Bangga karena putranya menjadi salah satu lulusan terbaik Unsri. "Sudah jadi kehendak Allah SWT. Kami hanya bisa mencoba tabah dengan semua yang sudah terjadi," terang Lukman.

Romi merupakan anak tertua dari lima bersaudara. Kepergiannya bersama sang istri tercinta meninggalkan seorang anak yang masih berumur 2,8 tahun. BACA JUGA : Wisuda Terakhir Rektor Anis, Rekor Lulusan Terbanyak

“Rencananya kami yang akan mengasuh dan membesarkan cucu kami itu," tambahnya.

Mengenang kembali tentang almarhumah Romi membuat air mata Lukman mengalir tak terbendung lagi.

Ia membeberkan, Romi anak baik, penurut, pandai bergaul dan kreatif. “Mungkin benar kata orang bijak, kalau orang baik cepat dipanggil oleh Allah Swt," tuturnya tersedu-sedu.

Romi bekerja sebagai guru honorer di salah satu sekolah negeri. Ia telah mendapatkan tunjangan sertifikasi.

Seharusnya, September nanti mengikuti pengangkatan PPPK pada Kementerian Agama di Banyuasin.

Lukman menambahkan, memang ada firasat tiga hari sebelum kejadian almarhum. Namun karena kesibukan sehari-hari, keluarga tidak terlalu merasakan itu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan