Fokus Penanganan Nyeri Tanpa Operasi
*RSMH Resmikan Klinik Nyeri Terpadu
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - RSMH resmi membuka layanan Integrated Pain Clinic (Klinik Nyeri Terpadu) yang dipusatkan di Graha Eksekutif. Harapannya masyarakat dapat bebas nyeri dan tak perlu berobat ke luar negeri.
Direktur Utama RSMH Palembang, Dr Siti Khalimah SP KJ MARS menjelaskan pihaknya membuka satu inovasi layanan baru klinik nyeri yang komprehensif dan multidisiplin.
Tak hanya satu disiplin ilmu, tapi semua disiplin ilmu yang berhubungan dengan keluhan nyeri.
"Inilah mungkin perbedaan atau kelebihan RSMH dibandingkan dengan RS lain yang belum menjadi rumah sakit rujukan," jelasnya didampingi Direktur Medik dan Keperawatan, dr Paryanto SpOG MARS, kemarin.
Dikatakan, RSMH mempunyai para ahli yang banyak dan lengkap sehingga pelayanan diberikan komprehensif, dokter neurologi karena diketahui bahwa keluhan ini adalah keluhan yang kompleks, tidak hanya nyeri badannya, nyeri tapi kadang-kadang tidak tidak terlihat.
Misalnya, itu bagian dari masalah psikologis atau nyeri yang tidak terlalu berat namun, dirasa pasien berat," tuturnya.
Lanjut dia, pengobatan tergantung jenis penyakit yang dirasakan pasien, yang tak bisa ditangani oleh layanan primer (pakai obat-obatan) atau skunder (alat-alat).
"RSMH diharapkan bisa menjadi RS layanan rujukan nyeri, bagi puskesmas dan rumah sakit-rumah sakit yang ada di bawahnya.
Dengan harapan masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar negeri. Karena dari sisi alat dan tenaga medis kita sudah sangat baik. Namun pelayanan memang perlu ditingkatkan," terangnya.
Dr Paryanto SpOG MARS menambahkan keunggulan Klinik Nyeri Terpadu RSMH ini terintegrasi untuk segala keluhan nyeri yang dirasakan pasien.
"Ini dipusatkan di satu tempat, dan RSMH dari seluruh layanan nyeri dipusatkan di satu tempat," ujarnya.
Ia mengatakan problem nyeri yang terpusat, seperti nyeri masalah tulang, saraf, anastesis, dan lainnya karena ini saling keterkaitan.
"Kita fokusnya pelayanan nyeri tanpa operasi dari yang ringan dengan obat-obatan, rehabilitasi medik, sinar inframerah, hingga sampai injeksi obat-obatan dan injeksi suatu subtansi mencegah kerusakan sel yang dipandu oleh alat-alat hingga menggunakan alat siram (sejenis alat radiologi yang ada di kamar operasi)," terangnya.
Pelayanan nyeri tanpa operasi lebih kepada peremajaan dengan memberikan obat pada titik-titik simbol pada jaringan saraf atau jaringan otot ataupun tendon.
"Untuk sampai ke intervensi yang detail ya tentu harus menggunakan alat-alat canggih di kamar operasi," katanya. Kemarin ada sekitar 68 pasien yang sudah berobat, dengan berbagai keluhan nyeri.
"Nyeri pada punggung belakang, yang struktur otot yang sudah regeneratif karena faktor usia, dengan harapan adanya peremajaan struktur baru sehingga mengurangi nyeri yang dirasakan selama ini," tambah dr Aidyl Fitrisyah SpAn KMN.
Ia menyebut kisaran pengobatan di Klinik Nyeri Terpadu Graha Eksekutif RSMH biayanya Rp500 ribu-1 juta untuk segmen pasar yang selama ini tak terlayani.
"RSMH juga tetap memberikan layanan penanganan nyeri yang ditanggung BPJS Kesehatan," tandasnya.
Salah satu pasien Faizah (65) mengalami keluhan nyeri belakang dan sudah rutin berobat sejak 2011. "Saya sering ke RSMH karena keluhan nyeri belakang," ucap pasien dokter Aidyl ini. (nni/fad/)