Tanggapi Dingin,  Tak Hiraukan Koalisi Besar

*Bergabungnya PAN dan Golkar ke KKIR

PALEMBANG - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) diisukan akan menjadi satu koalisi besar. Hal itu setelah bergabungnya Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) dari KIB bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerinda) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari KKIR. Namun bergabungnya koalisi besar yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden ditanggapi dingin oleh rival-rival mereka. Seperti diungkapkan ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel, HM Giri Ramanda N Kiemas  “Yah kita biasa-biasa saja. Terpenting adalah Gerakan dari bawah, dimana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan terus mengkampanyekan calon presiden kita, Ganjar Pranowo,” ujarnya kepada koran ini, kemarin. PDI Perjuangan, lanjut Giri, bersama PPP tetap fokus pada sosialisasi dan pemenangan Ganjar Pranowo sebagai presiden 2024 mendatang. Senada dikatakan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mgs Syaiful Padli, yang menyoroti adanya koalisi besar tersebut. “Yah bergabungnya Golkar dan PAN ke Prabowo Subianto itu sah-sah saja. Pada prinsipnya, selagi belum ada penetapan dari KPU maka koalisi bisa berubah,” kata dia. Syaiful menegaskan, tidak ada jaminan partai yang sudah bergabung kemudian akan seterusnya bersama. “Kalau kami seperti dikemukakan Presiden PKS Ahmad Syaikhu, terkait dengan koalisi partai di luar tiga adalah hak mereka masing-masing. Jadi kami menjaga koalisi kami sendiri. Yang jelas kalau satu saja yang keluar, maka Anies Baswedan bisa dipastikan batal untuk dicalonkan,” ungkapnya. Sehingga sambung Syaiful, koalisi PKS sejauh ini tetap fokus pada ketiga partai. “PKS, Nasdem dan Demokrat. Insha Allah tetap solid dan kita akan mengawal koalisi perubahan,” tegasnya. Bagaimana tanggapan DPD Demokrat Sumsel, dengan adanya koalisi besar tersebut? Sekretaris DPD Demokrat Sumsel, Muchendi Mahzareki mengatakan, jika Demokrat dalam hal ini menanggapinya dengan positif.
“Justru kita senang, artinya poros-nya semakin jelas, ada 3,” tegas Muchendi. Ia dengan tegas mengatakan poros masing-masing partai tentu tidak akan mempengaruhi koalisi Demokrat dengan partai lainnya.
“Tidak pengaruh, karena koalisi perubahan sudah dari jauh-jauh hari siap berlayar. Dan kami siap untuk memenangkan calon presiden yang kami usung nantinya,” jelasnya. Perihal calon wakil presiden yang bakal diusung koalisi perubahan juga sudah jelas. “Calon wakil presiden pun kami sudah jelas. Sudah diserahkan sepenuhnya dengan Anies, tinggal menunggu momentum kapan untuk di deklarasikan,” tutur Muchendi. Sementara itu, Wakil Ketua bidang Media dan Komunikasi Publik DPW Nasdem Sumsel, M Yamin, menjelaskan melihat koalisi tambahan ini sendiri baru terbentuk sehingga belum dapat dikatakan ada pengaruhnya.
“Tambahan koalisi ini baru terbentuk, sehingga kita belum melihat ada pengaruhnya,” jelasnya. Namun demikian, ia menyakini sejauh ini tidak ada pengaruh yang terlalu signifikan terhadap koalisi perubahan, karena calon presiden yang di usung berbeda.
“Dimana koalisi perubahan mengusung Anies Rasyid Baswedan. Sedangkan koalisi yang baru terbentuk adalah Prabowo Subianto,” paparnya. Yamin, menambahkan sejauh ini koalisi perubahan sangat solid. “Tetapi koalisi sebelah bertambah kekuatannya, itu pasti. Karena dari dua partai sekarang menjadi 4 partai, dari jumlah partai pendukung mereka lebih gemuk sedikit ketimbang kita. Tapi bagi kita tidak ada persoalan justru kita harus semakin solid,” ujar Yamin, penuhi optimistis. Bahkan menurutnya, dengan bergabungnya Golkar dan PAN ke Prabowo ini justru memperkuat soliditas koalisi perubahan yang mengusung Anis Rasyid Baswedan. “Koalisi perubahan tetap solid dan tidak akan berpaling karena kebersamaan sudah terjalin lama dan terbina dengan baik, karena kita sama sama menjaga soliditas koalisi ini,” ungkapnya. Kalaupun ada tambahan amunisi kekuatan di kubu pendukung capres Prabowo Subianto itu hal yang menurutnya, wajar wajar saja karena memang seharusnya demikian. “Menghadapai hal-hal seperti ini tentu Ketum Nasdem Surya Paloh dan koalisi perubahan sudah mengantisipasi, segala kemungkinan yang bakal terjadi. Seperti ini baik dari sisi koalisi bahkan strategi memenangkan Capres yang kita usung yaitu Anis Baswedan menjadi Presiden RI nantinya di 2024,” pungkas M Yamin. (iol)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan