Dupa Sesajen Hanguskan Rumah
MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Diduga gara-gara dupa sesajen, satu unit rumah hangus terbakar.
Kejadian tersebut menimbulkan 'Geger Geden' (ribut besar, red) warga Desa Srijaya Makmur, Kecamatan Nibung, Muratara.
Akibat kejadian tersebut, warga setempat berjibaku memadamkan kobaran api yang makin mengamuk.
Apalagi saat itu angin kencang. Informasinya, kejadian Sabtu (12/8), sekitar pukul 09.30 WIB.
Inyoman Sukarta, pemilik rumah, saat itu sedang bersama keluarganya beribadah di Pura Desa Srijaya Makmur.
Dia bergegas pulang setelah warga lainnya memberitahukan, si jago merah mengamuk di rumahnya.
Menurut pengakuannya, sebelum keluar rumah, dirinya sempat menyalakan dupa sesajen di samping rumah.
“Itu memang menjadi aktivitas ritual rutin yang lakukan, untuk memberikan nuansa harum sekitar rumah, meningkatkan energi spritual dan mengusir energi negatif,” akuinya.
Mendengar rumahnya terbakar ia bergegas pulang ke rumah. Dan berusaha memadamkan si jago merah.
Namun api menghanguskan seluruh ruangan rumah korban yang terbuat dari material semi permanen.
Asap hitam, membara setinggi atap rumah. Sejumlah saksi mata yakni Yoga mengatakan, Kebakaran ini diduga bermula dari sambaran api di dalam kamar dinding sisi rumah.
Lalu api membesar ke bagian atas.
"Kondisi angin yang kencang memicu cepatnya penyebaran api yang akhirnya membakar 90 persen bangunan rumah milik korban," ucapnya.
Rumah korban yang terbuat dari bahan kayu langsung luluh lantah menjadi arang dan hanya meninggalkan fondasi batu.
Warga Desa Srijaya Makmur awalnya sempat memberikan perlawanan terhadap si jago merah, mereka menggunakan peralatan seadanya.
Ember, gayung, selang dan bejana ikut dikerahkan untuk mengakhiri kobaran itu.
Namun si jago merah nampak lebih perkasa, sehingga perlawanan warga menggunakan peralatan sederhana tidak mampu mengimbangi sambaran api.
Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani melalui Kapolsek Nibung AKP Yundri dan kasi Humas Pokres Muratara AKP Baruanto mengkonfirmasi, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.
"Jumlah kerugian korban akibat 'Geger Geden' tersebut di antaranya rumah semi permanen ukuran 8 x 4 meter rata dengan tanah, kerugian mencapai Rp150 juta,” tuturnya.
Selain itu, ada uang tunai Rp15 juta hasil kebun, dokumen penting ikut terbakar, Satu kendaraan bermotor jenis Honda Supra,
pakaian dan seluruh peralatan dapur maupun kebun semua ikut terbakar. Ia mengimbau agar masyarakat,
untuk dapat meningkatkan kewaspadaan saat menghidupkan dupa di rumahnya yang ditinggal pergi.
"Anggota sudah memasang garis polisi di sekitar lokasi kebakaran.
Dan akan membantu korban untuk mengurus beragam surat-surat administrasi yang terbakar," katanya. (zul)