Kemitraan Strategis Indonesia-Australia, Sistem Sanitasi IPAL Sei Selayur Mulai Diujicoba Setelah 3 Tahun Peng

Kemitraan Strategis Indonesia-Australia, Sistem Sanitasi IPAL Sei Selayur Mulai Diujicoba Setelah 3 Tahun Pengerjaan PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sei Selayur akhirnya memasuki tahap pengujian eksklusif (commissioning) setelah rangkaian konstruksi sejak November 2020. Pada tahap pengujian ini turut hadir Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM. Bersama perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR). Gubernur Sumatera Selatan, dan Walikota Palembang pada Kamis (10/8). Penny Williams PSM, Duta Besar Australia untuk Indonesia, mengungkapkan rasa bangganya terhadap kolaborasi ini. "Proyek IPAL di kota Palembang merupakan contoh nyata kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Australia dalam memajukan kualitas sanitasi lingkungan," tuturnya. Kerjasama ini melampaui batas ekonomi, mencakup berbagai sektor seperti infrastruktur, perubahan iklim, dan lebih jauh lagi. BACA JUGA : Kunker Komisi III DPR RI Bidang Hukum Sambangi Institusi Hukum dan Pemerintahan di Sumsel "Kita saat ini sedang berbagi pengalaman dan ide dalam bidang ini. Saya juga sangat senang melihat minat dari berbagai sektor industri dan perumahan yang siap terhubung dengan IPAL ini," tambahnya. Proyek IPAL Sei Selayur senilai Rp1,6 Triliun (setara dengan 160 juta dollar Australia) merupakan hasil dana gabungan dari Australia dan Indonesia. Proyek ini akan menghubungkan 8.000 rumah tangga pada tahap awal, memberikan manfaat bagi 40.000 orang. Pada tahap berikutnya, IPAL ini akan meluas hingga mencakup 21.700 Sambungan Rumah (SR), memberikan manfaat nyata bagi 100.000 warga masyarakat. BACA JUGA : Banyak Keluhan Pasien Soal Obat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa proyek IPAL ini mampu mengolah beragam jenis limbah. Mulai dari rumah tangga, restoran, kantor, dan lainnya. "Hasil pengujian menunjukkan kejernihan air hasil olahan yang luar biasa, dengan tingkat pH mencapai 6,9 dan hanya tinggal sedikit bakteri colli yang tersisa," ungkapnya. "Keberadaan IPAL ini merupakan langkah maju di antara sedikit kota di Indonesia yang memiliki fasilitas serupa," tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan