Geladi Tawuran Tewas Tersabet Celurit

*Oleh Teman Sendiri, Pelajar Serahkan Diri

PALEMBANG - Para remaja yang hobi tawuran di Kota Palembang, kembali berulah. Semakin gencar polisi melakukan penindakan, semakin sering mereka tawuran. Live melalui Instagram, supaya terlihat gagah di mata pacar atau cewek-cewek seusianya. Namun Senin dini hari (7/8), merenggut nyawa Ferdi Frandika Sajagat (18). Remaja itu tewas dengan luka tusukan pada dada kirinya. Ironisnya, dia tewas tersabet senjata tajam (sajam) jenis celurit temannya sendiri. Yakni saat geladi duel, sebelum tawuran. Korban yang merupakan warga Jl Kopral Urip, Lr Sirah Kampung, Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju, tergabung dalam gank Tim Kacau. Gladi duel malam itu sempat disiarkan secara live Instagram akun @teamkacau.plg.pulga.area. Pada video berdurasi sekitar 49 detik itu, mereka mengenakan jaket hoodie. Saling serang menggunakan celurit. Dalam gladi duel itu, ternyata korban Ferdi terluka. Sebelumnya, Minggu (6/8) pukul 20.00 WIB, Ferdi sempat berkirim pesan WhatsApp ke teman wanitanya, Dela (16). BACA JUGA : RSMH Palembang Gelar Program Sosialisasi untuk Melawan Bullying Menurut Dela, malam itu Ferdi memberi kabar akan geladi bersama temannya. Sebelum tawuran atau duel dengan Tim Pulga Area.
“Ferdi minta ke saya, untuk membesuknya kalau duel ini dirinya (Ferdi) terluka," ungkap Dela, ditemui di rumah duka almarhum Ferdi, siang kemarin.
Usai berkirim pesan WA malam itu, Dela tidur. Sekitar pukul 02.00 WIB, dia mendapat telepon mengabarkan Ferdi mengalami luka tusuk di dada kiri. Sudah dibawa RSI Siti Khadijah Palembang. “Tidak lama itu dapat telepon dari perawat, kalau Ferdi meninggal dunia,” tuturnya. Dela sangat menyesali kejadian ini. Sebab, dia sudah sempat melarang Ferdi ikut tawuran. Termasuk gladi duel tawuran, di Jl Irigasi, Kecamatan IB I. “Ferdi ini orangnya nekat. Sudah dilarang, masih ikutan,” imbuh Dela, yang dekat dengan Ferdi setahun terakhir ini. Terpisah, Kapolsek IB I Kompol Ginanjar Aliya Sukmana SIK MSi, menjelaskan malam dini hari itu mereka dapat telepon dari pihak RSI Siti Khadijah Palembang. Mengabarkan ada pasien luka tusukan serius, di dada kirinya. “Korban ini hanya diantarkan sampai gerbang saja, tidak masuk (ke ruang IGD),” beber Ginanjar. Setelah itu pengantarnya kabur. Sehingga pihak rumah sakit, tidak tahu identitas siapa yang mengantarkan korban Ferdi itu. Hanya saja saat dalam penanganan medis, nyawa pasien Ferdi tidak tertolong lagi. Ginanjar mengatakan perkara tersebut ditarik ke Polrestabes Palembang.
“Sedang diselidiki dan pengejaran oleh Satuan Reskrim,” kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono SIK MH.
Harryo menambahkan, perihal tawuran live instagram sudah meresahkan warga Kota Palembang. “Tawuran makin meresahkan. Apalagi ini pakai geladi duel, disiarkan secara live akun Instagram sehingga siapa pun bisa melihatnya,” cetusnya. Kabar yang berkembang tadi malam, terduga pelaku tersebut sudah menyerahkan diri ke Subdit 3/Jatanras Polda Sumsel. Diantar keluarganya, terduga pelaku itu masuk ke ruang Unit 4 Jatanras Polda Sumsel. Inisialnya, MR (16), pelajar kelas XI salah satu SMA di Plaju. Kasubdit 3/Jatanras Polda Sumsel Kompol Agus Prihadinika SH SIK, mengatakan terduga pelaku masih dalam pemeriksaan.
“Yang bersangkutan menyerahkan diri dengan diantar keluarganya,” sebutnya. Selanjutnya, rencana diserahkan ke Polrestabes Palembang.
Di bagian lain, pada Senin dini hari (7/8) tawuran juga pecah di tempat lain. Yakni di  dekat kantor Camat Sematang Borang, sekitar pukul 01.50 WIB.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan