Suka Makan Pempek, Cuko Pedas Enak

Bagi Esder, menginjakkan kaki di Kota Palembang baru sekali ini. Selama ini, dia hanya tahunya dari menonton televisi. Begitu menjadi atlet Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) X/2023, gadis asal Papua itu benar-benar menginjakkan kaki di Kota Palembang.

“Yang kami tahu, Kota Palembang itu dikenal dengan jembatan Amperanya. Sama makanan pempeknya,” terang Esder, atlet tolak peluru.
Esder sebelumnya tidak pernah makan pempek. Namum dia tahu kalau pempek itu terbuat dari ikan. “Di tempat kami (Papua), biasa membuat makanan dari ikan. Tapi ikan segar yang dibakar ataupun goreng. Kalau bercampur terigu, ya baru kali ini,” tuturnya. Selama tiga hari di Kota Palembang, Esder sudah mencicip pempek yang diincarnya.
“Pempek enak. Kami tidak takut mencicip cukanya, pedas tapi enak. Tidak ada makanan yang sama dengan pempek di tempat kami,” ujarnya.
Sepulang mengikuti Peparpenas ini, Esder berencana akan membawa oleh-oleh pempek sebagai buah tangan untuk orang tua dan keluarga di Papua. Transportasi di sini juga mudah. Tempat kulinernya banyak. Bolehlah kakak main ke Papua, Papeda kami sangat nikmat. Kakak juga akan ketagihan seperti saya makan pempek,” ucapnya kepada Sumatera Ekspres. Sementara Oliver atlet atletik 100 meter asal Papua yang meraih medali perak. Dia tuna rungu, sehingga gerakan tangannya diterjemahkan Esder.
“Saya suka sekali di Palembang. Suasananya begitu bagus. Orang-orangnya juga ramah, terutama masalah keamanan yang sangat kondusif,” kata Oliver, melalui gesture tangannya.
Bagi Oliver, Kota Palembang akan dia kenang sepanjang hayatnya. BACA JUGA : Beruntun Event Nasional, Hotel Full Booking “Cuma kita tidak tahu ke depan. Apakah nanti akan ada kegiatan besar olahraga bagi penyandang disabilitas seperti kami. Mudah-mudahan ada, dan kami bisa berkunjung kembali ke kota Palembang,” jelas Oliver, tersenyum. Ofisial kontingen asal Papua, Agus Rumbia, sudah lebih dulu ke Kota Palembang. Sudah sebulan lebih. “Kalau keliling Kota Palembang, belum. Tapi sering ke Jembatan Ampera, Pasar 16 Ilir dan Pasar Cinde. Itu pasar yang pagi-pagi sekali, bisa menjadi objek wisata juga. Bisa dapat barang bekas dengan harga murah,” ujarnya. Agus merasa bangga bisa menginjakkan kaki dan berfoto di Jembatan Ampera. Menurutnya, Jembatan Ampera penuh sejarah dan dikenal seantero Indonesia.
“Dari Jembatan Ampera, saya juga bisa melihat pemandangan Sungai Musi. Kulinernya banyak di Palembang, ada pindang, enak,” katanya.
Dia juga mengomentari Jakabaring Sport City (JSC), yang menurutnya stadium luar biasa dan besar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan