Sulit Rekrut Bacaleg di Daerah
Khawatir Politik Transaksional
PALEMBANG – Proses rekrutmen bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) untuk pemilu 2024 yang dilakukan sejumlah partai politik (Parpol) ternyata tak semuanya berjalan lancar. Beberapa Parpol mengaku jika hingga kemarin kuota bacaleg mereka belum terpenuhi. Salah satu kendalanya adalah ketakutan Bacaleg akan “politik transaksional” seperti yang sering mereka dengar.
Wakil Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Bidang Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan (POK) Musi Rawas Utara (Muratara) MH Asnadi CA. Dia mengatakan, untuk Kabupaten Muratara, proses penjaringan baru mencapai 60 persen. "Pendaftaran Bacaleg sudah dibuka dan peminatnya belum mencukupi," kata Asnadi.
Dan mayoritas yang mendaftar menurutnya dari internal atau kader PAN sendiri. Untuk yang dari luar tokoh masyarakat, pensiunan pejabat, jumlahnya tidak banyak. "Kesulitan untuk merekrut Bacaleg pertama, melihat situasi politik sekarang ada kesan transaksional di masyarakat. Ada ketakutan untuk Bacaleg perlu menggunakan uang. Sehingga mereka yang memiliki modal pas-pasan akan memilih mundur, " paparnya.
Mengatasi itu, strategi yang dilakukan pengurus PAN salah satunya merekrut tokoh masyarakat ataupun mantan Kepala Desa. "Setelah mereka direkrut pengurus yang dilakukan DPD, DPC hingga ranting baru dimasukan sebagai Bacaleg. Sedangkan untuk keterwakilan perempuan 30 persen, saya rasa nanti akan terpenuhi saat pendaftaran ke KPU, " tandasnya.
Dijelaskan Asnadi, untuk total kebetuhan Bacaleg untuk DPRD di Muratara sendiri ada 25 orang, dengan 4 Daerah Pemilihan (Dapil) tersedia, dan PAN optimisi meraih hasil maksimal nantinya. "Untuk target sendiri kita setiap Dapil minimal satu kursi, dan saya rasa target itu realistis mengingat pada Pemilu 2014 lalu PAN pernah meraih kursi pimpinan di Muratara dengan tiga kursi DPRD, " ujar Asnadi seraya saat ini tinggal 1 kursi DPRD yang dimiliki PAN saat ini.
Hal senada diungkapkan DPC Partai Gerindra Kabupaten Banyuasin yang, masih terus kerja keras untuk merekrut masyarakat menjadi Bacaleg DPRD Banyuasin periode 2024-2029 dari Gerindra.
Diterangkan Sekretaris DPC Partai Gerindra Banyuasin Noor Ishmatuddin di daerah pemilihan dirinya agak sulit mencari caleg. Terutama untuk mengisi kuota perempuan. Namun sejauh ini kuota telah terpenuhi.
"Banyak faktor yang menyebabkan. Pertama cost atau dana. Selain itu, meski masih di MK namun sistem proprosional tertutup. Namun membuat membuat orang akan lebih malas, tetapi kalau terbuka masih ada peluang," paparnya. (Iol)