Ulama Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya, Tradisi Terbangan atau Hadroh Tetap Diperjuangkan
Ulama Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya, Tradisi Terbangan atau Hadroh Tetap Diperjuangkan PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kedatangan salah satu jamaah haji asal Palembang, H RM. Mustofa, warga di Jl Depaten Lama 27 Ilir Palembang sedikit berbeda. Dia disambut dengan sebuah tradisi khas Palembang yang disebut terbangan atau hadroh, pada Minggu, 30 Juli 2023. Ulama setempat, Ustad Sidik, menjelaskan bahwa tradisi terbangan atau hadroh adalah tradisi yang digunakan untuk menyambut jamaah haji yang baru pulang dari tanah suci. Bahkan, pernah menjadi populer pada tahun 80-an. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin modern, tradisi ini mulai pudar dan jarang digunakan dalam menyambut jamaah haji. Ustad Sidik menyatakan bahwa tujuan dari menyambut jamaah haji dengan tradisi terbangan ini adalah untuk memperkenalkan tradisi tersebut kepada masyarakat dan mencegah tradisi tersebut punah. BACA JUGA : Jemaah Haji Kloter 19 Asal Kabupaten Muratara Tiba di Kantor Bupati, Keluarga Terharu dan Merasa Lega H RM. Mustofa, Jamaah Haji Kloter 20, mengungkapkan bahwa perjalanan ibadah haji adalah pengalaman yang tak terlupakan dalam hidupnya. Ia bersyukur karena semua proses perjalanan haji berjalan lancar dan baik. Ia juga menjelaskan bahwa setiap rangkaian ibadah haji memiliki kesan tersendiri, seperti thawaf, sai, lempar jumroh, dan rukun haji. Yang semuanya memiliki nilai ibadah yang mendalam, serta membantu menjadi seorang muslim yang taat. BACA JUGA : 355 Jamaah Haji Kloter 19 Debarkasi Palembang Kembali ke Tanah Air Ada Peningkatan Kuota Air Zamzam untuk Jamaah Haji Tahun 2023 Di antara semua rangkaian ibadah haji, H Mustofa mengakui bahwa saat melontar jumroh adalah yang paling berat, karena harus melempar jumroh beberapa kali dengan jarak sekitar 300 meter. H Mustofa juga berbagi pengalaman menariknya di tanah suci yang seringkali mendapat kemudahan dan pertolongan dari Allah SWT. Salah satu contoh pengalaman tersebut adalah saat pulang dari Masjidil Haram menuju hotel di kawasan Raudhah.