Optimis Capai Investasi Rp1.400 T

*Baru Tercapai Hampir 50 Persen

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)optimistis target investasi yang diberikan Presiden Joko Widodo senilai Rp1.400 triliun pada tahun 2023 bisa tercapai meskipun memasuki tahun politik.

Salah satunya didorong realisasi investasi sepanjang semester I 2023 atau pada periode Januari-Juni 2023 yang telah mencapai 48,5 persen dari target atau sebesar Rp678,7 triliun.

"Saya kok jadinya optimistis ya karena kita sudahi satu semester ini bisa mencapai Rp1.400 triliun.

Insya Allah mohon doa," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. Selain itu, Bahlil menjelaskan optimisme ini juga didasari strategi yang sudah dimilikinya.

Bahkan, kata mantan pengusaha ini, pada umumnya untuk mencapai target itu perlu strategi di luar kelaziman bagi orang yang sudah berpengalaman.

"Gini, mengurus investasi itu harus punya strategi dan strategi seseorang itu pada umumnya di luar kelaziman, apalagi orang yang berpengalaman.

Kalau saya katakan yakin karena apa yang saya lakukan itu mencerminkan apa yang akan mereka lakukan juga dengan investor kepada kita," jelasnya.

Namun ia berharap besar selama tahun politik ke depan gejolak politik bisa dibuat tetap adem dan jangan banyak tegang.

Dia meminta seluruh pihak yang terkait bisa sama-sama santai dan menikmati tahun politik.

Sehingga, sejumlah investor yang wait and see akan tetap bisa menanamkan modalnya di tanah air.

Terlebih, dalam kurun dua kuartal ini realisasi investasi di Indonesia sudah cukup besar dan perlu untuk dijaga.

"Dan realisasi kita sekarang sudah mencapai hampir 50 persen. Biasanya itu peak-nya ada di kuartal ke empat.

Jadi Insya Allah, yang penting gejolak politiknya enggak terlalu kencang," tutur Bahlil.

"Ya katakanlah kalau ada dinamika di partai, ada proses munas ya munasnya harus baik baik, jangan ribut ribut. Pilpres, ya jangan terlalu banyak tegang-tegang, yaa kita santai saja.

Nikmati aja, politik itu kan seni. Nikmati saja," sambungnya. (jp/fad)