Lakukan Ini Jika Anak Tersedak Benda Asing
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pertolongan pertama pada anak tersedak benda asing, biasanya dokter akan melihat kondisi kegawatan anak yang dibagi berdasarkan usia anak.
" Jadi pertama usia di bawah 1 tahun, kemudian usia di atas 1 tahun sampai dengan usia 18 tahun,"ujar dr. Indra Saputra, Sp.A(K), M.Kes, dokter Spesialis Kesehatan Anak,
konsultan Emergensi Rawat Intensif Anak KSM Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin, akhir pekan lalu.
Dijelaskan, mengapa kondisi kegawatan anak ini dibagi menjadi dua karena pada saat dokter menghadapi kondisi anak tersedak benda asing itu penanganan nya agak sedikit berbeda tapi secara prinsip sama. Nah sekarang pertanyaannya tadi benda asingnya apa saja ?
"Artinya sesuatu benda yang seharusnya tidak berada pada tempatnya jadi saluran napas itu yang masuk kan harusnya udara yang mengandung oksigen, mesti mengeluarkan Co2 yang seharusnya ada di saluran nafas sehingga dia bisa melakukan pertukaran oksigen dan Co2 untuk bernafas dengan baik," bebernya
Namun bila ada benda lain yang masuk ke saluran nafas misalnya, makanan atau mainan maka itu dianggap benda asing.
" Kenapa itu menjadi konsen karena dari beberapa penelitian terakhir ternyata tersedak benda asing itu termasuk komponen yang cukup besar menyumbang angka kesakitan dan kematian pada anak dan banyak itu dilaporkan di luar negeri.
kalau di Indonesia kita mungkin pendataannya kurang begitu baik sehingga kita tidak punya data yang valid untuk itu,"katanya.
Lalu bagaimana orang tua bisa mengetahui anaknya kemungkinan tersedak benda asing? Dia mengatakan,
berdasarkan pembagian usia anak di bawah 1 tahun dan anak usia 10 atau 11 bulan bisa diamati saat si anak
tadinya normal-normal saja saat bermain. Kemudian batuk mendadak sampai batuknya produktif tapi saat diamati tidak ada yang keluar dari mulutnya hingga si anak gelisah.
"Apalagi ibunya, bapaknya atau kakaknya sedang mungkin mengerjakan sesuatu yang lain anak di tinggal dengan main mainan
yang sifatnya mungkin bisa masuk ke saluran nafas yang kecil-kecil kayak manik-manik kecil,bulir atau kadang-kadang makanan-makanan yang kita anggap tidak berbahaya seperti kacang.