Minyak Sawit Merah Cocok Usaha Kecil dan Menengah

KOMODITI

PALEMBANG - SUMATERAEKSPRES.ID - Pelatihan Pekebun Sawit batch 4 dan 5 yang berlangsung selama 5 hari dibuka Kadisbun Sumsel Ir Agus Darwa MSI pada 14 Juli 2023 berakhir 18 Juli 2023. Pelatihan ini diselenggarakan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Best Planter Indonesia (BPI), bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Ketua Sekretariat Tim Pengembangan SDM Ditjenbun, Eva Lizarmi SP dalam sambutannya, telah meminta BPI menambahkan materi hilirisasi. Bberupa pengetahuan kepada pekebun tentang proses pembuatan minyak sawit merah. BPI meresponnya. Dengan di akhir pelatihan, menghadirkan tenaga ahli bidang hilirisasi Ir Syarif Bastaman MSc. Dia berbagi ilmu secara praktis, bagaimana pekebun bisa melakukan pembuatan minyak sawit merah secara mandiri. Syarif menjelaskan, minyak sawit merah merupakan produk minyak sawit yang masih mempertahankan karoten dan vitamin E dengan kandungan yang tinggi.
“Minyak sawit merah sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Terutama sebagai anti-oksidan, anti-kanker dan berpengaruh terhadap penurunan kandungan kolesterol jahat,” katanya.
Minyak sawit merah mengandung asam lemak jenuh dan asam tidak jenuh. Asam lemak jenuhnya berupa asam palmitat sebanyak 44-45 %. Sedangkan asam lemak tidak jenuhnya asam oleat dengan kandungan 39-40%.
“Dari segi aroma, minyak sawit merah lebih kuat dan khas. Sehingga sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam industri makanan, seperti margarin dan roti tawar,” ungkapnya.
Proses pengolahan minyak sawit merah dan proses pengolahan minyak goreng, relatif berbeda. Dimana urutan proses degumming, netralisasi dan deodorisasi pada pembuatan minyak sawit merah dilakukan pada suhu relatif rendah. Sedangkan minyak goreng pada suhu tinggi. Degumming, bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan senyawa fosfatida yang terdapat dalam CPO.
Prosesnya, dengan cara memanaskan CPO dan menambahkan air dan/atau asam fosfat food grade untuk membentuk emulsi. “Kemudian emulsi tersebut didinginkan sehingga fosfatida dapat dipisahkan dari minyak,” ulasnya.
Tahap netralisasi dalam pembuatan minyak sawit merah, bertujuan untuk menghilangkan asam lemak bebas yang terdapat dalam CPO. Proses netralisasi, dilakukan dengan cara menambahkan larutan alkali (sodium hidroksida) ke dalam CPO yang telah di-degumming. Kemudian tahap deodorisasi, bertujuan untuk menghilangkan bau dan rasa tidak sedap pada minyak sawit merah. Prosesnya memanaskan minyak pada suhu tinggi,dan mensirkulasikan uap air melalui minyak tersebut. Baru minyak sawit merah siap dikemas, dan didistribusikan ke pasar. Untuk mesin dan peralatan pengolahan minyak sawit merah ini, disebutnya relatif sederhana. Tidak memerlukan modal besar, sehingga cocok untuk usaha kecil dan menengah. “Harapan kami, produk hilirisasi dari minyak sawit merah perlu mendapat dukungan dari semua pihak, untuk dikembangkan lebih lanjut agar dapat diterima oleh masyarakat,” tutupnya. (adv/iol)    

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan