Penerima Bansos PKH Berkurang
*Banyak Tak Layak, Data Bermasalah
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Sumsel jumlahnya naik turun.
Penyebabnya karena pemuktahiran data berkala. Supaya tepat sasaran.
Namun, kecenderungannya terus turun. Dengan banyak kriteria keluarga penerima manfaat (KPM), bantuan sosial (bansos) ini sangat bermanfaat bagi warga kurang mampu.
Saat ini, para penerima menantikan pencairan PKB termin tiga. “Kalau untuk di sini, termin tiga belum cair.
Mungkin bulan depan. PKH ini sangat membantu, terutama keluarga yang punya anak masih sekolah,” kata Diana, seorang penerima PKH di Kecamatan Rupit, Muratara, kemarin (16/7).
Ada pun besaannya bantuan, berbeda-beda sesuai dengan kriteria yang terpenuhi dalam sebuah keluarga. Jika dalam keluarga itu ada ibu hamil, maka dapat bantuan Rp3 juta per tahun.
Kalau ounya anak usia dini, juga Rp3 juta per tahun. Sementara yang memiliki anak SD bantuannya Rp900 ribu per tahun.
Kalau punya anak masih SMP dapat Rp1,5 juta per tahun, dan anak masih SMA Rp2 juta per tahun.
Keluarga yang memiliki anggota keluarga penyandang disabilitas serta lansia sama-sama berhak mendapatkan PKH sebesar Rp2,4 juta per tahun.
Biasanya, pencairan setiap tiga bulan. Dalam empat tahap. Setiap kali pencairan, dia dapat sekitar Rp1,2 juta per triwulan.
Dana bantuan itu langsung masuk ke rekening masing-masing.
Berdasarkan data PKH Dinas Sosial Kabupaten Muratara, jumlah penerima PKH tahun ini berkurang dari 2022.
Kalau tahun lalu ada 5021 KPM, maka tahun ini pada penyaluran termin kedua lalu hanya 4169 KPM.
Diana mengaku, data penerima PKH sering alami perubahan data. Sudah banyak warga yang sebelumnya dapat, sekarang tidak menerima bantuan lagi.
"Jadi waswas juga, jangan-jangan nanti giliran kami yang dihapus," bebernya.