Pertahankan Kawasan Lumbung Pangan

OGAN Komering Ulu Timur merupakan salah satu kabupaten muda di Provinsi Sumatera Selatan yang berdiri sejak tanggal 17 Januari 2004. Daerah yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional itu dahulunya tergabung dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Dengan 19 tahun usia Kabupaten OKU Timur, tentu menyisakan cerita yang patut untuk disimak. Untuk itu Dinas Komunikasi dan Informatika melalui program Bicara Sudut Pandang yang tayang di OKUT TV mengundang salah satu tokoh pemekaran Kabupaten OKU Timur, Fauzi Bakrie untuk berbagi kisah. Baca Juga : OKU Selatan Kembali Gelar Pilkades 2023, Ini Tahapannya

"Pada saat itu usia saya masih di bawah 40 tahun dan menjabat sebagai kepala pasar pada tahun 1999. Ketika itu saya membaca satu koran yang memuat tentang keinginan pemekaran Kabupaten OKU. Saya juga membaca ada satu forum yang menginginkan bahwa Kabupaten pemekaran dengan Ibu Kota di Belitang," ujar Fauzie.

Karena merasa terpanggil, lanjut Fauzie , dirinya menghadap H Mansur Abbas yang pada saat itu menjadi anggota DPR. “Saya menceritakan perihal forum tersebut,” ucap Fauzie. Baca Juga : Inilah 4 Keistimewaan Nabi Adam AS yang Allah SWT Anugerahkan

Mendengarkan cerita dirinya, Fauzi menyebutkan bahwa H Mansur Abbas tertarik untuk membuat forum tandingan. Karena menurut mereka bahwa ibu kota yang layak adalah Kota Martapura.

Dirinya juga menceritakan bahwa timnya memiliki beberapa opsi untuk dijadikan lahan perkantoran. Dimana rencana perkantoran yang pertama di komplek perkantoran Pemkab OKU Timur yang sekarang. Lalu, yang kedua adalah di daerah Tebat Sari. “Kemudian, yang ketiga adalah tanah yang sudah dibebaskan irigasi yang berada di Tanjung Aman di seputaran pom bensin. Opsi keempat di arah Pemetung,” imbuhnya. Baca Juga : Cegah Banjir, Pemkot Palembang Minta Warga Sediakan Ruang Air

Fauzi Bakrie menceritakan alasan terpilihnya Kota Martapura menjadi pusat pemerintahan Kabupaten OKU Timur. Menurutnya, pada saat rapat, Martapura layak, dengan pertimbangan Belitang merupakan lumbung pangan.

“Kami tidak menginginkan kejadian seperti Karawang-Bekasi. Di mana tanah pertanian yang hasil berasnya dulu diperhitungkan tetapi ketika menjadi kabupaten/kota, tanah tersebut hilang menjadi pemukiman, pabrik dan lain sebagainya," jelasnya. Baca Juga : Tak Mempan Dirayu, Pria Ini Malah Cium Bibir dan Remas Dada IRT 41 Tahun

Mengenai asal mula penamaan Kabupaten OKU Timur, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup OKU Timur itu mengatakan bahwa dulunya keinginan para anggota memberi nama Komering Timur.

Karena pihaknya berasumsi Baturaja itu punya suku Ogan, dan Martapura suku Komering. Seiring waktu maka keputusan untuk tidak menghilangkan nama kabupaten induk. “Berangkat dari situlah nama kabupaten kita menjadi Kabupaten OKU Timur,” jelasnya.

Fauzi Bakri juga memuji kehebatan sosok Bupati OKU Timur Periode 2005 - 2015 H. Herman Deru. Dimana menurut ia, HD mampu menyatukan semua lapisan pasca Pilkada. Baca Juga : Heboh, Penemuan Janin Bayi di Kebun Pepaya

"Setelah satu hari beliau dilantik menjadi Bupati, ia menegaskan kepada seluruh pegawai untuk melupakan Pilkada. Pasca Pilkada kita satu,” tutur Fauzi.

Ia juga mengenang ketika dirinya dipanggil HD untuk mengikhlaskan tempat usahanya di pasar. Guna untuk menata kembali pasar agar terlihat lebih rapi.

"Martapura harus dibenahi, pasar ini semerawut. Kita harus membuat konsep agar kota ini menjadi lebih indah, bapak ikhlaskan tempat usaha bapak," urainya. Baca Juga : Pemkab Banyuasin Lanjutkan Program Umroh Gratis

Mendengar permintaan pemimpinnya, Fauzie Bakrie mengikhlaskan. "Saya ikhlaskan Pak, pemekaran saya dukung dan ini merupakan salah satu bentuk pengorbanan saya untuk Kabupaten yang saya cintai ini," pungkasnya (sal).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan