TELEPON DIRJEN. Ini Kisah Jemaah Sumsel Kelelahan dan Kehausan di Muzadalifah

TELEPON DIRJEN. Ini Kisah Jemaah Sumsel Kelelahan dan Kehausan di Muzadalifah MEKAH, SUMATERAEKSPRES.ID – Semua jemaah haji Indonesia telah berada di Mekah. Menunggu pemulangan ke Tanah Air. Kisah ‘kejadian’ di Muzdalifah pun terkuak. Ada jemaah dari Sumsel yang mengalami itu. “Memang tidak semua jemaah. Tapi jemaah yang telat ke Mina. Termasuk kami ikut mengalami,” kata H Fery Munandar, jemaah kloter 23 asal Palembang, Senin (3/7). Menurutnya, persoalan yang terjadi pada sebagian jemaah tidak perlu pemerintah tutupi. Tapi harus jadi catatan untuk perbaikan tahun depan. Kata H Fery, dia bersama jemaah KBIH Miftahussalam lainnya termasuk yang kesiangan diangkut dari Muzdalifah ke Mina. Menurut dia, biasanya paling lambat pengangkutan dari Muzdalifah ke Mina paling lambat pagi sudah tuntas. BACA JUGA : Klarifikasi Kantor Kementerian Agama: Tidak Ada Jemaah Haji Indonesia Terlantar di WC Setelah tiba di Mina, jemaah baru dapat sarapan pagi. “Tapi hari itu, baru jam 11.30 WAS kami dapat angkutan,” cetusnya. H Fery mengirimkan video berisi rekaman para jemaahnya yang kepanasan di antara sampah botol minum dan plastik yang berserakan di Muzdalifah. Terdengar percakapannya dengan seorang pejabat Kementerian Agama (Kemenag) RI. “Itu saya telepon Pak Dirjen (Dirjan Haji). Setelah itu baru datang dua bus untuk mengangkut kami,” bebernya. Selama menunggu ada makan dan minum? Ternyata, tidak dapat makan apa pun di Muzdalifah.

Jemaah Kehausan

“Semua jemaah kehausan, persediaan minum sudah habis. Jual minum tidak ada. Jadi pungut sisa-sisa air di botol yang berserakan,” tuturnya. Dengan kondisi itu, jemaah yang hingga siang itu belum terangkut kepanasan dan kelelahan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan