Cegah Monopoli, Dua Pabrik CPO Beroperasi
MURATARA – Dalam mengatasi inflasi dan monopoli harga komoditas tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Muratara, saat ini sudah berdiri dua perusahaan CPO lokal. Dari dua perusahaan ini, diprediksi satu perusahaan yang siap produksi di wilayah Kecamatan Nibung Kabupaten Muratara. Yanto, salah seorang petani sawit asal Kecamatan Rupit menuturkan, jika selama ini banyak tudingan negatif terhadap perusahaan swasta yang bercokol di wilayah Muratara, sehingga membuat harga TBS petani lokal jatuh di pasaran. “Kalau tiap nak Lebaran harga sawit murah, alasan perusahaan overload dan pabrik nak libur. Mau tak mau petani jual harga murah kalu pengen masuk kuota pabrik,” katanya. Dia juga mengeluhkan adanya permainan terselubung oleh pihak perusahaan swasta untuk mengeruk keuntungan dari petani lokal. Seperti bermain dua kaki, membatasi kuota TBS petani lokal dan menampung TBS dari provinsi tetangga. “Banyak warga kito jual sawit ke Jambi, padahal sawit dari jambi itu masuk dijual lagi ke pabrik di Muratara. Ini jadi tando tanyo ado apo,” timpalnya. Warga mengaku tidak bisa memaksa strategi bisnis yang diterapkan oleh sektor swasta. Mengingat mereka selain menampung sawit milik masyarakat juga rata-rata memiliki kebun masing-masing. Masyarakat mengaku sangat mendukung dengan adanya perusahaan CPO lokal di Muratara. Sehingga bisa menampung sawit-sawit petani di Muratara. Informasi dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, di wilayah ini hanya ada 3 perusahaan swasta yang menampung sawit mandiri milik masyarakat. Seperti PT Lonsum, BMT dan PT Dandy Marker. Namun daya tampung dan kapasitas untuk sawit petani terbatas, mengingat hampir seluruh perusahaan ini memiliki kebun produksi dan kebun- kebun plasma. Saat ini sudah ada dua perusahaan lokal yang bergerak di bidang CPO kelapa sawit di Muratara, perusahaan ini nantinya khusus menampung sawit petani lokal. Seperti di Nibung dan Karang Jaya. Dita, sekretaris Camat Nibung, saat dikonfirmasi membenarkan jika di wilayah Nibung sudah ada pabrik lokal yang khusus menampung TBS petani di Muratara. “Pantauan kami pabrik itu sudah mulai siap beroperasi tahun ini dan kapasitasnya lebih besar dari pabrik yang dibangun di Karang Jaya,” ujarnya.(zul)