https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Berbudi dengan Bahasa

Berbudi dengan Bahasa Oleh : Prof. Dr. Soni Mirizon M.A. (Dosen Magister Pendidikan Bahasa, FKIP Universitas Sriwijaya) SUMATERAEKSPRES.ID -  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), budi merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk; tabiat, ahlak, atau watak. Adapun bahasa merupakan sistem lambang bunyi arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk berkerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri; perkataan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun. Apabila dipadukan, budi bahasa memiliki makna tingkah laku, tutur kata, dan kesopanan (https://kbbi.web.id/budi). Dengan kata lain budi bahasa merujuk pada setiap tingkah laku, tutur kata, pemikiran dan perasaan baik terhadap orang lain. Sebagai mahluk Allah Azza wa Jalla yang diciptakan paling mulia, manusia sudah seharusnya mengutamakan budi bahasa. Dalam kehidupan sehari-hari, apalagi di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini budi bahasa janganlah diabaikan apalagi dilupakan. Orang tua kita biasanya sering memberikan wejangan pada anak-anaknya tentang pentingnya berbudi dengan bahasa ini. BACA JUGA : Terbaru, Pemerintah Posting 18 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi The Asia University Rankings, Berikut Daftarnya Bahkan dalam peribahasa Indonesia lazim kita mendengar orang berkata ‘mulutmu adalah harimaumu’. Ini mengandung pesan agar seseorang berhati-hati dalam lisannya terutama dalam menggunakan bahasa. Hal ini menunjukan pentingnya berbudi bahasa dalam kehidupan kita.

Kenapa berbudi bahasa itu penting?

Jawabannya adalah berbudi bahasa ini berkaitan dengan ahlak seseorang yang menggunakan bahasa itu. Orang yang tidak berbudi bahasa tentulah tidak menunjukan ahlak yang baik. BACA JUGA : Daftar Perguruan Tinggi Terbaik indonesia Menurut Lembaga SIR Perbuatan dapat tercermin dalam gerak-gerik dan bahasa yang digunakan baik lisan maupun tulisan. Mungkin seseorang menganggap ini kecil namun budi bahasa sangatlah besar nilainya dalam kehidupan kita. Rasulullah bersabda: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berbicara yang baik atau diam” (HR. Bukhari). Imam Nawawi Rahimullah menjelaskan bahwa kita tidak pantas berbicara kecuali berbicara yang baik dan jelas-jelas mengandung maslahat. Orang tua telah mendidik kita belajar berbudi bahasa sejak kecil dengan tujuan kita pandai menghormati orang lain karena berbahasa dengan baik menunjukan kualitas, keperibadian dan ahlak seseorang. Dalam hal ini orang tua memiliki peran penting dalam membentuk anak berbudi dalam bahasa serta memiliki budi pekerti yang baik. Orang tua dapat berperan menjadi suri teladan yang baik, memantau aktivitas anak-anak, memastikan pergaulan mereka baik, dan menegur dengan penuh hikmah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan