Anda Muslim ? Pahami Posisi Tangan yang Benar Saat Takbir
SHOLAT lima waktu wajib hukumnya bagi umat muslim. Kewajiban sholat lima waktu tertuang dalam Al-Quran, QS Al-Baqarah [2]:238.
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ Peliharalah semua sholat (fardu) dan salat Wusṭā.75) Berdirilah karena Allah (dalam ssolat) dengan khusyuk.
Perintah sholat lima waktu juga tertuang dalam QS. Qaaf: 39-40 disebut waktu-waktu salat yaitu (a) sebelum terbit matahari yakni salat Subuh (b)sebelum terbenam matahari yaitu salat Zuhur dan Asar dan (c) pada waktu malam hari yaitu Magrib dan Isya. Firman Allah Swt.:
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ ۚ
Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu sebelum terbit dan terbenamnya matahari. (Qāf [50]:39) Baca juga : Gebuk Ibu Tiri, Picu Kematian Ayah
Kemudian, perintah sholat lima waktu juga ada di QS. Qaaf: 39-40 disebut waktu-waktu salat yaitu (a) sebelum terbit matahari yakni salat Subuh (b)sebelum terbenam matahari yaitu salat Zuhur dan Asar dan (c) pada waktu malam hari yaitu Magrib dan Isya. Firman Allah Swt.:
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ ۚ
Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu sebelum terbit dan terbenamnya matahari. (Qāf [50]:39)
وَلَهُ الْحَمْدُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَعَشِيًّا وَّحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ
Segala puji hanya bagi-Nya di langit dan di bumi, pada waktu petang dan pada saat kamu berada pada waktu siang.584). (Ar-Rūm [30]:18)
Sebab itulah, muslim wajib melakukan Sholat lima waktu. Sholat lima waktu sendiri dikerjakan pada waktu-waktu tertentu. Dari pagi hingga malam hari. Yang pertama saat terbitnya matahari. Itu dikenal dengan Syuruq. Baca juga : Cara Resmi Daftar Poligami, Emak-Emak Juga Wajib Baca
Kedua yaitu saat istiwa' (zawaal) terjadi ketika Matahari benar di titik tertinggi. Ini merupakan waktu untuk Sholat Zuhur. Saat Zuhur tiba sesaat setelah istiwa', yakni ketika Matahari telah condong ke arah barat.
Kemudian, Asar. Berdasarkan mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali. Saat Asar diawali bila panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri.
Lalu yang keempat waktu Magrib. Waktu ini diawali ketika terbenamnya Matahari. Terbenam Matahari di sini berfaedah seluruh "piringan" Matahari telah "masuk" di bawah horizon (cakrawala).
Terakhit waktu Isya dan Subuh. Saat Isya terjadi ketika hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit, sampai terbitnya fajar shaddiq. Sedangkan saat Subuh diawali ketika terbitnya fajar shaddiq, sampai sesaat sebelum terbitnya Matahari (syuruq). Baca juga : Bentuk Karakter Islami Siswa
Nah, dalam sholat lima waktu. Kamu disunahkan untuk mengangkat tangan dalam empat keadaan. Ketika Takbiratul Ihram. Ketika akan rukuk. Ketika akan i'tidal dan ketika akan berdiri pada rakaat ketiga.
Ketika takbir itu ada cara mengangkat tangan yang harus kamu ketahui. Dimana, ada sebanyak dua hadis yang secara lahiriyah berbeda. Hadis pertama yaitu : اَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ ﷺ إِذَاافْتَتَحَ الصَّلَاةَ رَفَعَ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ. رواه النسائ Artinya: Sesungguhnya Nabi ﷺ ketika membuka sholatnya (Takbiratul Ihram) beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya.
Lalu hadis kedua : عَنْ عَبْدِ الْجَبَّارِابْنِ وَائِلِ رَاَئ النَّبِیَّ ﷺ إِذَاافْتَتَحَ الصَّلَاةَ رَفَعَ يَديْهِ حَتّٰی تَكَادَ اِبْهَامَاهُ تُحَاذِی شَحْمَةَ اُذُنَيْهِ. رواه النسائ Artinya: Dari Abdil Jabbar bin Wa'il melihat Nabi ketika Takbiratul Ihram mengangkat kedua tangannya hingga hampir menyentuh kedua ujung telinganya. Baca juga : Hidupkan Ekonomi Masjid Meski berbeda. Hadis tersebut tidaklah saling bertentangan. Beberapa penjelasan menyebut jika hadih kedua keluar untuk memperjelas hadir pertama. Jadi, arti dari tangan adalah telapak tangan yang batasnya dari ujung jari tangan sampai pergelangan tangan. Maka, jika ketika mengangkat tangan, lalu pergelangan tangannya sejajar dengan bahu. aka kedua ibu jarinya bisa sejajar sampai setinggi ujung telinga, sebagaimana yang tercantum pada hadis kedua. (*/rip)