Sudah Dipatenkan, Butuh Kesabaran dalam Pembuatan

*Gerabah Kayuagung, Kekayaan Intelektual OKI

Gerabah Kayuagung merupakan salah satu  khasanah budaya kekayaan intelektual yang dimiliki Kabupaten OKI.

Saat ini, sudah dipatenkan dan  menerima sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan.

TAK mudah untuk mendapatkan sertifikat KIK dari Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumsel. 

Butuh proses dan perjuangan. OKI sendiri memiliki banyak kekayaan intelektual khususnya kekayaan intelektual komunal.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKI, Ahmadin Ilyas mengatakan, usaha gerabah banyak dilakukan warga Kayuagung.

‘’Seperti di Kelurahan Perigi dan Kelurahan Kedaton,’’ ujarnya.

Salah satunya Ali Aman. Pria ini sudah 40 tahun bisnis gerabah yang menggunakan cara sederhana.

Bisnis ini sudah turun temurun menghasilkan peralatan rumah tangga seperti kekap, anglo hingga karya seni.

‘’Meski banyak yang sudah tidak banyak melakukannya lagi tapi Ali Aman tetap eksis menerima permintaan pembeli hingga luar

Kota Kayuagung seperti Sekayu hingga Bangka apalagi saat menjelang Hari Raya Idulfitri dan Iduladha," bebernya.

Dia sangat bangga akan kekayaan intelektual masyarakat OKI. ‘

’Karena  itu bagaimana peran pemerintah daerah mendorong agar kekayaan intelektual komunal itu didaftarkan,’’ ujarnya.

Teknik pembuatan gerabah ini  mulai dari pengambilan tanah liat. Tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat.

Tanah liat yang baik berwarna merah cokelat atau putih kecokelatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk proses selanjutnya.

Tanah liat yang telah terkumpul disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari.

Setelah itu, kemudian tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua cara penggilingan yaitu secara manual dan mekanis.

Penggilingan manual dilakukan dengan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus.

Sedangkan secara mekanis dengan menggunakan mesin giling." Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual," bebernya.

Setelah melewati proses penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka bentuk dan desain dapat dihasilkan dari tanah liat.

Seberapa banyak tanah liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan desainnya.

Perajin gerabah akan menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar (perbot).

Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan untuk dapat melakukannya.

Alat-alat yang digunakan yaitu alat pemutar (perbot), alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk membentuk gerabah dengan baik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan