Inilah Bupati Musi Rawas dari Masa ke Masa
MUSI RAWAS - Pada Tahun 1907, Onder Distric Muara Beliti dan Muara Kelingi diintegrasikan kedalam satu Onder Afdeling yakni Onder Afdeling Musi Ulu. Tahun 1933, jaringan kereta api Palembang-Lahat-Lubuk Linggau (dibuat antara tahun 1928-1933) dibuka pemerintah Belanda. Hal ini menyebabkan dipindahkan Ibu Kota Oafd Musi Ulu, Muara Beliti ke Lubuklinggau, yang menjadi cikal bakal ibu kota Kabupaten Musi Rawas. Tolak ukur terbentuknya Kabupaten Musi Rawas dimulai pada tanggal 17 Februari 1942 lalu. Saat itu Kota Lubuklinggau diduduki Jepang. BACA JUGA : Hapus 800 Ribu Pemilih Anomali BACA JUGA : Dirut BSB Serahkan Bantuan Dua Unit Ambulance untuk Musi Rawas Setahun kemudian, Kepala Oafd Musi Ulu Controleur De Mey serta Aspirant Controleur Ten Kate (pemerintah Belanda) menyerahkan jabatannya kepada Jepang pada tanggal 20 April 1943. Pada April 1943 itu Jepang mengadakan perubahan instansi dan jabatan ke dalam bahasa Jepang. BACA JUGA : Mau Kuliah ke China dengam Beasiswa dan dapat Uang Saku ? Ini persyaratannya Perubahan Nama tersebut antara lain Onder Afdeling Musi Ulu diganti dengan Nama Musi Kami Gun dipimpin Gunce (Guntuyo). Perubahan inilah yang menjadi titik hari jadi Kabupaten Musi Rawas, yakni 20 April 1943. Meski terbentuk 1943, Kabupaten Musi Rawas kala itu masih dikuasai pemerintah Jepang. Barulah setelah Indonesia merdeka tahun 1945, Kabupaten Musi Rawas dipimpin oleh bupati. Sejak 1945 setidaknya ada 24 orang yang memimpin Kabupaten Musi Rawas, baik itu berstatus bupati maupun yang berstatus pejabat sementara bupati. Dari sekian banyak bupati ada satu bupati perempuan pertama, yakni Hj Ratna Machmud, merupakan bupati sejak 2021-sekarang. Daftar Bupati yang pernah memimpin Kabupaten Musi Rawas:
- R. Ahmad Abusamah (1945-1947)
- Amaludin (1946- 1947)
- A. Ajis (1947 - 1952)
- Muhammad Hasan (1947) (Pejabat)
- Mohammad Arip (1952 - 1958)
- Bachtiar Amin (1958-1961)
- Zainal Abidin Ning (1961 - 1964)
- Abdul Ro’I (1964- 1966)
- Abdoes Somad Mantap (1966 - 1967)
- Masdan (1967-1968)
- Muhammad Yoenoes (1968-1968)
- Mochtar Aman (1968-1979)
- Cholil Azis (1979-1980)
- M Syueb Tamat (1980-1990)
- Nang Ali Solichin (1990-1995)
- Radjab Semendawai (1995-2000)
- Suprijono Joesoep (2000-2004)
- Ibnu Amin (2004-2005)
- Iskandar Zulkarnain (2005) (Pejabat)
- Ridwan Mukti (5 September 2005 - 5 September 2015)
- 21.Riki Junaidi (5 September 2015 - 17 Februari 2016) (Pejabat)
- Hendra Gunawan (17 Februari 2016 - 17 Februari 2021)
- Ahmad Rizali (Februari 2021) (Penjabat)
- Ratna Machmud (26 Februari 2021 - Sekarang)