Layani Pembeli dalam Database
*Mulai Awal Januari 2024
Secara nasional, PT Pertamina (Persero) bakal menerapkan kebijakan baru mulai awal Januari 2024. LPG tabung 3 kg nantinya khusus warga miskin yang berhak menerima subsidi saja.
Pencocokan data penerima subsidi dengan warga yang berjak membeli LPG 3 kg targetnya rampung tahun ini.
Sekretaris Perusahaan (Sekper) Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan, para penerima subsidi akan menggunakan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Data itu dari Kemenko PMK.
"Kami masih dalam proses pencocokan antara data pembeli dengan basis data P3KE tersebut. Semoga bisa selesai tahun ini,” bebernya.
Nantinya, warga cukup beli LPG 3 kg bawa KTP.
Dalam proses pencocokan data berjalan, konsumen yang belum masuk data P3KE tetap akan dimasukkan ke dalam sistem pendataan internal. BACA JUGA : Inflasi Sumsel Terkendali di 3,38 Persen
"Kemudian kami laporkan semua data itu ke pemerintah. Yang bersangkutan saat ini masih tetap bisa membeli LPG 3 seperti biasa," jelasnya.
Sejak tahun ini, Pertamina Patra Niaga sudah melakukan uji coba pembelian gas melon menggunakan KTP.
Ke depan, masyarakat tidak lagi membeli di pengecer. Penyaluran LPG 3 kg sebatas pangkalan resmi.
Untuk itu, pihaknya bakal memperluas jaringan sub penyalur/pangkalan LPG. Saat ini Pertamina Patra Niaga telah menambah 22.000 sub penyalur.
Totalnya sekarang ada 233 ribu pangkalan. “Hal itu ditempuh guna mempermudah masyarakat mengakses gas bersubsidi.
Muaranya memudahkan masyarakat membeli gas di tempat resmi dengan harga subsidi,” jelasnya.
Jika pembeli datang ke pangkalan dan datanya tidak masuk dalam pusat data P3KE, maka bukan berarti mereka dilarang untuk membeli gas bersubsidi.
Sepanjang memang pembeli itu dari kalangan tidak mampu, maka data pembeli itu bakal ditambahkan ke dalam P3KE.
Data P3KE akan diinput dalam web based Subsidi Tepat (MyPertamina).
Masyarakat tak perlu mengunduh aplikasi MyPertamina maupun QR code seperti pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi.