Gertakan Guardiola
MANCHESTER-Pelatih Manchester City, Pep Guardiola percaya diri mengalahkan Real Madrid pada leg kedua babak semifinal Liga Champions di Etihad Stadium, dini hari nanti. Bahkan, Guardiola berani menggertak Madrid dengan menggunakan daya ledak Haaland. Ia yakin Erling Haaland bisa menunjukkan kelasnya.
Bermain imbang 1-1 di leg pertama, kedua klub tidak punya pilihan lain selain memenangkan pertandingan. Dan sebagai tuan rumah, Pep Guardiola menggemakan optimisme.
The Citizens memang cukup menakutkan di Stadion City of Manchester. Mereka tak terkalahkan dalam 14 pertandingan Liga Champions. Bukan sekadar menang, mereka juga mencetak 49 gol dan hanya kebobolan tujuh kali.
Sebaliknya, Madrid hanya lolos dua kali pada sembilan kesempatan sebelumnya ketika mereka gagal memenangkan leg pertama sistem gugur Liga Champions di kandang. Yang mungkin tidak menyenangkan bagi City, kedua sukses itu diraih Madrid di Kota Manchester, yakni melawan MU pada tahun 2000 dan 2013.
Namun, sekali lagi, Pep Guardiola menyambut Madrid dengan penuh keyakinan. Khususnya karena City yang memburu gelar Liga Champions pertamanya sudah melewatkan 22 pertandingan tanpa kekalahan di semua kompetisi.
“Berada di semifinal di kandang dengan orang-orang kami di leg kedua untuk mencoba mencapai final Liga Champions UEFA, itu pencapaian yang luar biasa," katanya di situs klub.
Juru taktik Spanyol itu berharap banyak pada Erling Haaland. Di leg pertama, bomber Norwegia itu berhasil diredam Antonio Rudiger sehingga nyaris tak memberikan ancaman sepanjang pertandingan.
Tapi Guardiola kini berani menggertak Madrid dengan menggunakan daya ledak Haaland. Setelah kembali mencetak gol ke gawang Everton saat City menang 3-0, Guardiola memastikan Haaland siap menghancurkan Madrid.
“Jika tim mampu bermain sedikit lebih baik di beberapa lini, akan lebih mudah baginya. Pada akhirnya kami akan mencoba melakukannya,” tegas Guardiola.
Kapten Manchester City, Ilkay Gundogan menambahkan, mereka akan berusaha melanjutkan performa positif dengan memperlakukan setiap laga sebagai final.
"Sekarang adalah akhir musim jadi setiap pertandingan sangat penting. Setiap pertandingan sekarang seperti final. Kami memiliki tim yang sangat berpengalaman. Ini bukan situasi baru bagi kami," kata Gundogan.
Musim lalu, Madrid menyakiti City dengan keunggulan agregat 6-5 setelah mereka mencetak dua gol injury time dan memaksakan laga berlanjut ke extra time. Namun, Gundogan sangat yakin dengan kemampuan timnya saat ini. "Terkadang, Anda harus tetap tenang dan memercayai kemampuan Anda," tegasnya.
Tapi Madrid yang di akhir pekan mengalahkan Getafe dengan skor 1-0 tak mau kalah gertak. Pelatih Los Blancos, Carlo Ancelotti mengatakan mereka siap meladeni Manchester Biru di depan publiknya.
“Kami menghadapi pertandingan hari Rabu (Kamis) dengan penuh percaya diri. Saya memiliki bench yang kuat dengan pemain yang dapat berkontribusi dalam jenis permainan ini. Tahun lalu para pemain yang datang dari bangku cadangan membantu kami memenangkan Liga Champions,” tegas Ancelotti di situs Real.
Kabar baik bagi fans Madrid karena Eder Militao dan Ferlan Mendy sudah siap bermain. Militao absen di leg pertama akibat akumulasi kartu kuning. Sementara Mendy sudah menepi lama akibat cedera. “Kami memasuki hari Rabu (Kamis) dengan skuat lengkap yang tersedia,” kata Ancelotti.
Nacho Hernandez juga memastikan mereka tidak gentar. Menurutnya, kemenangan atas Getafe memberi mereka keyakinan untuk melanjutkan dominasi atas City. “Menang selalu positif. Pertandingan melawan City adalah final,” ujar sang bek.
Madrid yang menjadi raja Eropa dengan 14 trofi sudah berpengalaman menaklukkan City di semifinal. Selain kemenangan dramatis musim lalu, mereka juga menghabisi klub kaya raya Inggris itu di musim 2015/2016. Saat itu, Madrid menaklukkan tim asuhan Manuel Pellegrini dengan agregat 1-0. (amr/)