Visi Pendidikan Emas 2026: TPG Bukan Lagi Sekadar Reward, Tapi Investasi Masa Depan Guru Hebat
Memasuki Visi Pendidikan Emas 2026, TPG harus didefinisikan ulang sebagai investasi kapasitas nasional.-Foto: IST-
Akselerator Regenerasi Talenta
Profesi guru akan semakin menarik minat generasi muda bila TPG terbukti pasti dan kompetitif. Lulusan terbaik perguruan tinggi akan melihat mengajar sebagai karir utama, bukan pilihan terakhir.
Mengukur Imbal Hasil (ROI) Pendidikan
Sebagaimana investasi lain, TPG juga menuntut imbal hasil. Bukan semata dalam bentuk kenaikan skor PISA, melainkan perubahan fundamental pada diri guru.
Ada tiga indikator utama yang harus dicapai menjelang 2026:
Growth Mindset: Guru memanfaatkan stabilitas finansial untuk terus belajar, mengambil kursus, hingga melanjutkan pendidikan lebih tinggi.
BACA JUGA:Jadwal Penerbitan NRG dan Pencairan TPG Lulusan PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 2025
BACA JUGA:Guru dengan Status Ini Otomatis Tak Dapat TPG TW3, Simak Aturannya!
Classroom Ownership: Guru merasa memiliki tanggung jawab penuh atas hasil belajar siswa, jauh melampaui sekadar kewajiban administrasi.
Keterlibatan Komunitas: Guru bertransformasi menjadi agen perubahan sosial, aktif membangun lingkungan di luar sekolah.
Guru Hebat, Fondasi Pendidikan Emas
Pendidikan emas 2026 tidak cukup dicapai dengan revisi kurikulum atau pembangunan infrastruktur semata. Fondasi sesungguhnya adalah guru hebat.
Di sinilah TPG memainkan peran strategis. Tunjangan ini bukan sekadar dana yang dicairkan tiap triwulan, melainkan obligasi moral negara terhadap masa depan peradaban. Pemerintah harus memastikan TPG menjadi katalisator perubahan, bukan hanya catatan angka dalam laporan keuangan.
Visi besar ini hanya bisa terwujud jika bangsa menegaskan komitmen: bahwa investasi pada guru hari ini adalah tabungan emas bagi masa depan Indonesia.
