AI Bukan Sekadar Alat, Tapi Pengganti Jurusan Ini Bisa Hilang

Reporter: wati |

Editor: Novis |

Sabtu , 05 Jul 2025 - 08:11

AI bukan cuma alat bantu, tapi kekuatan disruptif yang bisa menghapus jurusan kuliah dalam diam. Foto: ai--

SUMATERAEKSPRES.ID-Ketika mesin tak lagi hanya membantu, tapi mulai menggantikan peran manusia, pendidikan pun perlu menyesuaikan. Kecerdasan buatan (AI) kini bukan hanya alat bantu, tetapi bertransformasi menjadi aktor utama dalam berbagai industri. Dampaknya? jurusan di perguruan tinggi bisa terancam ditinggalkan.

Berdasarkan tren global dan laporan berbagai lembaga riset teknologi, sejumlah bidang keilmuan mengalami penurunan peminat karena tergeser oleh kecanggihan AI:

• Akuntansi Dengan perangkat lunak otomatisasi dan AI audit, pekerjaan yang sebelumnya membutuhkan akurasi manusia kini bisa ditangani dalam hitungan detik.

• Penerjemahan Bahasa Meski konteks budaya tetap penting, tools seperti machine translation semakin akurat—mengikis kebutuhan akan penerjemah manual.

• Desain Grafis Dasar AI generatif mampu menciptakan visual dengan input minimal. Desainer dituntut untuk naik level, fokus ke kreativitas strategis, bukan hanya eksekusi teknis.

• Jurnalistik Data Untuk pelaporan berbasis angka, AI bisa menulis laporan pasar atau skor pertandingan dengan cepat dan netral.

• Administrasi Perkantoran Otomatisasi kerja back-office membuat jurusan ini perlu bertransformasi agar tak tergilas zaman.

Meski terdengar menyeramkan, hadirnya AI justru membuka peluang baru bagi jurusan-jurusan yang adaptif

• Ilmu Data & Kecerdasan Buatan: Justru makin dibutuhkan sebagai fondasi era digital.

• Psikologi & Humaniora: Karena empati, intuisi, dan etika tetap tak tergantikan.

ai bukan sekadar alat, tapi pengganti jurusan ini bisa hilang                            sumateraekspres.id-ketika mesin tak lagi hanya membantu, tapi mulai menggantikan peran manusia, pendidikan pun perlu menyesuaikan. kecerdasan buatan (ai) kini bukan hanya alat bantu, tetapi bertransformasi menjadi aktor utama dalam berbagai industri. dampaknya?  jurusan di perguruan tinggi bisa terancam ditinggalkan.
berdasarkan tren global dan laporan berbagai lembaga riset teknologi, sejumlah bidang keilmuan mengalami penurunan peminat karena tergeser oleh kecanggihan ai:
• akuntansi dengan perangkat lunak otomatisasi dan ai audit, pekerjaan yang sebelumnya membutuhkan akurasi manusia kini bisa ditangani dalam hitungan detik.
• penerjemahan bahasa meski konteks budaya tetap penting, tools seperti machine translation semakin akurat—mengikis kebutuhan akan penerjemah manual.
baca juga:klaim saldo dana kaget hari ini, sabtu 5 juli 2025: siapa cepat dia dapat!
baca juga:toyota kijang innova 2025 evolusi sang legenda jalanan indonesia
• desain grafis dasar ai generatif mampu menciptakan visual dengan input minimal. desainer dituntut untuk naik level, fokus ke kreativitas strategis, bukan hanya eksekusi teknis.
• jurnalistik data untuk pelaporan berbasis angka, ai bisa menulis laporan pasar atau skor pertandingan dengan cepat dan netral.
• administrasi perkantoran  otomatisasi kerja back-office membuat jurusan ini perlu bertransformasi agar tak tergilas zaman.
meski terdengar menyeramkan, hadirnya ai justru membuka peluang baru bagi jurusan-jurusan yang adaptif
• ilmu data & kecerdasan buatan: justru makin dibutuhkan sebagai fondasi era digital.
baca juga:cari kijang bekas? berikut daftar harga toyota kijang bekas terupdate tahun 2025 serta tipsnya!
baca juga:buat editing atau kerja kantor, zyrex tawarkan d-tech pro & orion aio dengan performa mumpuni
• psikologi & humaniora: karena empati, intuisi, dan etika tetap tak tergantikan.
• teknik robotika: karena ai butuh “raga” fisik untuk bekerja di dunia nyata.
pertanyaannya kini bukan lagi “apa yang kita ajarkan,” melainkan “untuk siapa dan dalam dunia seperti apa kita mempersiapkan lulusan?” dunia kampus harus menjadi laboratorium masa depan, bukan museum masa lalu.