Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Anda menjaga Shalat, Allah menjaga anda

Oleh : Dr. H. Achmad Syarifudin, S.Ag, MA-foto: ist-

SUMATERAEKSPRES.ID - Salah satu hikmah isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah menerima perintah shalat 5 waktu. Bahkan, sejak perintah itu diwajibkan kepada umat Islam maka shalat menjadi penciri apakah seseorang mukmin atau tidak. 

Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim mayoritas. Bahkan, tidak ada satu persoalan pun di negeri ini yang tidak dikaitkan dengan Islam. Akan tetapi, sebuah survey mengejutkan yang dilakukan oleh AMI Group dan AMI Foundation pada tahun 2019 lalu, baru 38,9 persen dari penduduk muslim Indonesia yang konsisten melaksanakan shalat. Sisanya, ada yang jarang-jarang, dan bahkan tidak pernah sama sekali. 

Fenomena ini menggugah kita semua, bagaimana agama bisa kokoh, kalau shalat belum ditegakkan. Bagaimana negeri ini bisa berkah, apa lagi menjadi “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur = negeri yang penuh keberkahan, jika penduduknya belum istiqamah? Belum lagi pada level filosofi, bagaimana shalat bisa berdampak positif terhadap lingkungan sekitar nya, bagaimana mencapai shalat yang khusyu’ kalau menjalaninya saja masih belum maksimal. 

Pertanyaan-pertanyaan ini yang kemudian perlu kita selesaikan dengan membangun maindset yang baik dalam pikiran kita agar identitas muslim kita, betul-betul jelas dan shalat mampu menjadi sarana komunikasi seorang mukmin dengan Tuhan-nya. 

BACA JUGA:Sepeda Motor Milik Adam Digondol Pencuri Usai Shalat Isya, Pelaku Ditangkap Warga

BACA JUGA:Jangan Asal Shalat! Ini 6 Syarat Wajib yang Harus Dipenuhi

Pertama, kita perlu menyadari, mengetahui dengan sadar bahwa shalat 5 waktu adalah wajib. Karena itu tidak alasan yang dapat menghalanginya untuk menunaikan shalat. Dalam konteks fiqhiyah, shalat harus dilakukan dengan berdiri, tetapi jika tidak mampu maka boleh duduk, jika tidak mampu duduk maka boleh berbaring, jika tidak mampu juga maka boleh tengkurap, dst. Apalagi kalau hanya kotor, sibuk, dalam perjalanan, dsb. Toh, tetap ada waktu yang bis akita sempatkan untuk menunaikan shalat. So, tidak ada alas an untuk meninggalkan shalat. Jangan berpikir; mencari waktu luang atau kesempatan untuk shalat itu susah. Tetapi dibalik, Perlu menyempatkan waktu untuk shalat. Dengan demikian kita dapat konsisten menjalankan shalat 5 waktu.

Kedua, Shalat itu washilah (media) komunikasi antara seorang mukmin dengan Tuhan. Shalat dapat menjadi sarana komunikasi antara manusia dengan Tuhannya. Sebab, shalat dilakukan dalam rangka menghadap Allah SWT sebagaimana dalam salah satu firman-Nya, “dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku”. Ketika shalat, tidak ada sekat yang membatasi seseorang untuk bertemu, berdialog, dan mengungkapkan segenap perasaannya kepada Zat Yang Mahasuci. Tidak perlu perantara, tidak perlu status yang tinggi untuk bertemu dengan-Nya. Walau ia seorang pendosa besar, rakyat jelata, atau orang yang miskin papa, Allah akan tetap menerima kehadiran sang hamba dalam shalat dengan ”tangan terbuka”

Ketiga, Shalat itu Keren. Ketika seorang muslim berpenampilan rapi, gagah, elegan atau seorang Muslimah dengan penampilan menarik, tiba tiba menuju tempat shalat, berwuduk, mengenakan mukena lalu malaksanakan shalat maka sungguh keren. Selain penampilan yang rapi ternyata tidak melupakan Tuhannya. Akan menjadi nilai tambah bagi yang shalat. Bahkan shalat dapat menggugurkan dosa-dosa. Rasulullah bersabda: “Dengan sholat lima waktu, Allah Ta'ala menghapus dosa-dosa (kecil)”.

BACA JUGA:Wajib Bisa! Panduan Lengkap Tata Cara Shalat Jenazah Menurut Sunnah Rasulullah SAW

BACA JUGA:Pemkab Empat Lawang Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah di Lapangan Kantor Bupati, Begini Persiapannya!

Keempat, Shalat itu Solusi. Ketika seseorang sedang dalam masalah, baik masalah besar maupun berat, tidak ada jalan lain kecuali shalatlah yang menjadi Solusi nya. Melalui shalat hati nya menjadi tenang, dan penuh harap agar doa nya terkabul, hajat nya terpenuhi. Abu Daud pernah berkata, “dulu jika ada perkara yang menyusahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau mendirikan sholat”.

Kelima, Shalat itu habbit dan hobby. Shalat seharusnya menjadi hobby seorang mukmin, untuk menjadikannya hobby, perlu pembiasaan. Setelah biasa maka menjadi hobby atau kesukaan. Itulah sebabnya, kita dianjurkan mengenalkan shalat kepada anak sejak kecil, atau diajarkan melalui Lembaga Pendidikan usia dini. Dengan harapan pembiasaan itu menjadi habit dan menjadi hobi.

Keenam, Shalat itu peach. Shalat adalah simbul kedamaian. Adalah seorang sahabat Ali bin Abhi Talib ketika terkena panah, maka dia minta agar dicabut panahnya ketika sedang shalat agar tidak terasa sakitnya. Shalat adalah ibadah yang diakhiri dengan salam (kedamaian). Tanpa salam, maka shalat tidak selesai. So, yang ingin hidupnya damai, selalu dalam kedamaian, jangan tinggalkan shalat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan