Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

MENJAGA MARWAH GURU

Husnil Kirom, S.Pd., M.Pd. (Guru SMP Negeri 20 Palembang)-FOTO : IST-

Apalagi di era digital saat ini, guru tidak hanya diawasi di kelas, tetapi juga di ruang publik dan media sosial.

Dalam menjaga marwahnya, maka guru harus konsisten menampilkan karakter dan profesionalisme sebagai cerminan Ing Ngarsa Sung Tulada di depan memberi contoh yang baik.

Kedua, menguatkan Marwah Penggerak. Marwah seorang guru terlihat dari kemampuannya memotivasi, membangkitkan semangat belajar, menggerakkan murid dalam kondisi apapun. Guru bukan robot yang bisa diatur menyampaikan target kurikulum semata.

Banyak peran yang bisa dilakukan, menjadi komunikator, mediator, dan fasilitator belajar yang merangsang semangat, keberanian berpikir, dan kreativitas murid. Hal ini relevan dengan pendekatan Pembelajaran Mendalam berpusat pada murid.

Guru memfasilitasi diskusi, mendorong penyelidikan mandiri, dan mengakui keberagaman berbagai potensi akan lebih dihormati karena mampu memberdayakan muridnya. Kewibawaan guru datang dari kemampuan membangkitkan bukan menekan kebebasan murid. Sebagaimana cerminan Ing Madya Mangun Karsa, saat di tengah guru memberi semangat.

Ketiga, menguatkan Marwah Pendukung. Marwah seorang guru harus berdiri di belakang murid, siap sedia memberikan dorongan, arahan, dan berbagai dukungan ketika mereka menghadapi masalah.

Guru menjadi pendamping yang percaya pada kemampuan murid untuk bertumbuh sesuai kodrat alam dan zamannya.

Sesuai pendekatan Pembelajaran Mendalam, maka guru memberikan kebebasan yang bertanggung jawab kepada murid untuk memilih cara belajar yang cocok dengan dirinya.

Dengan cara seperti ini guru lebih menunjukkan kepercayaan kepada semua murid sesuai kemampuan.

Sehingga kepercayaan tersebut akan berbalas penghormatan dan pengakuan atas kebijaksanaan guru dalam membimbing, bukan mengendalikan tetapi lebih memuliakan murid. Itulah ciri dari kita yang mencerminkan Tut Wuri Handayani di belakang guru memberi dorongan.

Kualitas Guru dan Kompetensi 6C

Menjawab berbagai persoalan yang dihadapi guru, maka perlu dibenahi secara bersama. Pertama, Perlindungan dan Penghargaan Profesi Guru.

Pemerintah dan masyarakat harus lebih menjamin perlindungan dan kepastian hukum yang jelas bagi semua guru.

Keseimbangan antara hak murid dan kewenangan guru harus ditegakkan seadil-adilnya.

Sehingga guru dapat menjalankan tugas Ing Ngarsa Sung Tulada tanpa rasa takut akan intimidasi, intervensi, bahkan mendapat ancaman pribadi dan jeratan hukum jika salah langkah saat melaksanakan tugas sehari-hari.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan