Warganet Geger! Ular Piton Viral Diduga Makan Bocah, Ini Fakta Aslinya

Reporter: Rian Sumeks |

Editor: Rian Sumeks |

Rabu , 10 Sep 2025 - 12:26

Heboh Video Ular Piton Telan Anak Kecil, Ternyata Hoaks Lama yang Kembali Beredar-Foto: IST-

SUMATERAEKSPRES.ID - Media sosial kembali digemparkan dengan beredarnya sebuah video yang diklaim memperlihatkan seekor ular piton menelan seorang anak kecil.

Video tersebut diunggah akun Instagram @mardaliza_hani1013 pada Rabu, 10 September 2025, dan langsung menyita perhatian warganet.

Dalam potongan video itu, terlihat seorang anak kecil tengah bermain dengan ular piton.

Beberapa detik kemudian, perut ular tampak membesar seolah-olah anak tersebut telah ditelan. Narasi yang menyertai video berbunyi, “Sudah tidak bisa menyesal pak.”

Namun, sejumlah netizen dengan cepat membantah kebenaran video tersebut.

Seorang pengguna Instagram dengan nama akun @shafa_beautiful menegaskan bahwa korban dalam rekaman itu bukan anak kecil, melainkan seorang pria lanjut usia yang kejadianya diduga terjadi di Buton.

Berdasarkan penelusuran, video serupa ternyata sudah beberapa kali beredar dengan narasi menyesatkan.

Sejumlah media arus utama, termasuk Kompas.com, pernah mengonfirmasi bahwa konten itu adalah hoaks. Video yang tersebar sebenarnya merupakan gabungan dari dua rekaman berbeda.

Klip pertama menampilkan evakuasi seekor ular piton sepanjang lima meter di sebuah selokan.

Menurut laporan warga, ular tersebut baru saja memangsa dua ekor berang-berang. Video itu diketahui identik dengan dokumentasi yang pernah dimuat Brilio.net pada 27 Februari 2018 dengan lokasi kejadian di Malaysia.

warganet geger! ular piton viral diduga makan bocah, ini fakta aslinya                            sumateraekspres.id - media sosial kembali digemparkan dengan beredarnya sebuah video yang diklaim memperlihatkan seekor ular piton menelan seorang anak kecil.
video tersebut diunggah akun instagram @mardaliza_hani1013 pada rabu, 10 september 2025, dan langsung menyita perhatian warganet.
dalam potongan video itu, terlihat seorang anak kecil tengah bermain dengan ular piton.
beberapa detik kemudian, perut ular tampak membesar seolah-olah anak tersebut telah ditelan. narasi yang menyertai video berbunyi, “sudah tidak bisa menyesal pak.”
baca juga:pelaku penganiayaan di prabumulih ditangkap, polisi amankan pedang sebagai barang bukti
baca juga:rdp dengan komisi ii dpr ri, menteri nusron paparkan pendaftaran tanah tembus 98%
namun, sejumlah netizen dengan cepat membantah kebenaran video tersebut.
seorang pengguna instagram dengan nama akun @shafa_beautiful menegaskan bahwa korban dalam rekaman itu bukan anak kecil, melainkan seorang pria lanjut usia yang kejadianya diduga terjadi di buton.
berdasarkan penelusuran, video serupa ternyata sudah beberapa kali beredar dengan narasi menyesatkan.
sejumlah media arus utama, termasuk kompas.com, pernah mengonfirmasi bahwa konten itu adalah hoaks. video yang tersebar sebenarnya merupakan gabungan dari dua rekaman berbeda.
baca juga:panduan daftar dan aktivasi esim di indonesia 2025: praktis tanpa kartu fisik
baca juga:info pemadaman listrik palembang 10 september 2025: daftar wilayah terdampak dan jadwal resmi
klip pertama menampilkan evakuasi seekor ular piton sepanjang lima meter di sebuah selokan.
menurut laporan warga, ular tersebut baru saja memangsa dua ekor berang-berang. video itu diketahui identik dengan dokumentasi yang pernah dimuat brilio.net pada 27 februari 2018 dengan lokasi kejadian di malaysia.
sementara klip kedua memperlihatkan proses pembedahan perut ular oleh warga. rekaman tersebut serupa dengan video pemberitaan tvone pada 16 juni 2018.
peristiwa nyata terjadi di desa persiapan lawela, kecamatan lohia, kabupaten muna, sulawesi tenggara, ketika seekor ular piton menelan seorang perempuan berusia 54 tahun bernama wa tiba yang sebelumnya berpamitan ke kebun.
kasus ini menegaskan kembali bahwa konten hoaks masih mudah beredar di media sosial. masyarakat diminta lebih waspada dan memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya atau membagikannya lebih luas.