BPOM Gelar Forum Konsultasi Publik Sertifikasi CDOB untuk Perkuat Distribusi Obat Aman dan Bermutu
Direktur Pengawasan Distribusi dan Pelayanan ONPP, Mimin Jiwo Winanti memberikan paparan ttg sertifikasi CDOB - Foto:dody---
- Waktu pelaksanaan Corrective and Preventive Action (CAPA) oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF) kini hanya dua kali 40 hari kerja
- Penyederhanaan sejumlah persyaratan dokumen
Rita menyebutkan bahwa kebijakan ini mencerminkan komitmen BPOM dalam menciptakan pelayanan yang efektif, efisien, serta memberikan kepastian hukum bagi pelaku industri dan masyarakat.
BACA JUGA:Tiket KA Rajabasa Ludes Sampai Akhir Juni
Kolaborasi Jadi Kunci Sukses Implementasi
Mimin Jiwo Winanti, Direktur Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor (ONPP) BPOM, turut menyampaikan bahwa keberhasilan pelaksanaan CDOB sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Masih banyak tantangan di lapangan, seperti SDM yang belum merata, infrastruktur, dan sistem pendukung. Oleh karena itu, kolaborasi menjadi kunci,” tegasnya.
Mimin juga menyoroti pentingnya keterlibatan pemangku kepentingan dalam mencari solusi atas kendala yang dihadapi di berbagai daerah.
BACA JUGA:Produksi Suzuki Fronx di Indonesia Dimulai!, Siap Perkuat Pasar Otomotif
BACA JUGA:PLN UIP Sumbagsel Perkuat Sinergi dengan Pangdam II/Sriwijaya
Integrasi Sistem Data antara BPOM dan Kemenkes
Dalam forum ini, BPOM juga memaparkan salah satu capaian terbaru, yakni integrasi data antara Kementerian Kesehatan dan BPOM.
Proses perizinan PBF kini mulai berjalan melalui platform Satu Sehat Kemenkes dan dihubungkan dengan Satu Data BPOM.
Meski masih dalam tahap penyesuaian, integrasi ini diharapkan akan memperlancar proses sertifikasi dan perizinan usaha di sektor farmasi.
Apresiasi untuk Stakeholder: IAI dan GP Farmasi
BPOM memberikan apresiasi kepada Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia atas inisiatif asistensi regulasi yang telah diselenggarakan di tiga kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Semarang.
Dukungan juga datang dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang aktif mendorong peningkatan kompetensi melalui program SMART CDOB, yakni pelatihan distribusi obat yang baik bagi para apoteker.
