Festival Literasi Sumatera Selatan 2025, Semangat Literasi Menuju Generasi Emas
Festival Literasi Sumsel 2025 hadir dengan semangat “Literasi Berkelanjutan Menuju Generasi Emas”. Dari lomba menulis hingga penghargaan literasi, Sumsel meneguhkan diri sebagai provinsi dengan budaya baca yang hidup berkelanjutan. Foto:Kris Samiaji/Sumat--
SUMATERAEKSPRES.ID – Suasana penuh semangat menyelimuti Bumi Sriwijaya saat ratusan peserta dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan berkumpul dalam Festival Literasi Sumatera Selatan 2025.
Mengusung tema “Literasi Berkelanjutan Menuju Generasi Emas”, ajang tahunan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat gerakan literasi sebagai fondasi pembangunan manusia cerdas dan berdaya saing.
Festival ini disemarakkan dengan berbagai kegiatan menarik, seperti lomba menulis kreatif, pameran buku, workshop literasi digital, serta pengukuhan Bunda Literasi se-Sumsel.
Duta Literasi Sumsel, dr. Tenny Leriva, hadir langsung mengukuhkan 17 Bunda Literasi kabupaten/kota, meneguhkan peran perempuan sebagai garda terdepan dalam menumbuhkan budaya baca di keluarga dan masyarakat.
BACA JUGA:Peningkatan Pengaduan Perselisihan Hubungan Industrial, Disnakertrans Muba Perkuat Mediasi Tripartit
BACA JUGA:Terapkan Skema Contraflow, WST Tingkatkan Kualitas Jalan Tol Kayuagung–Palembang Sepanjang 3,7 Km
Selain itu, pemerintah provinsi juga memberikan Penghargaan Bhakti Adipustaka 2025 kepada individu, komunitas, dan lembaga yang berkontribusi besar dalam pengembangan literasi di Sumatera Selatan.
Literasi, Pondasi Generasi Maju
Dalam sambutannya, Gubernur Sumatera Selatan Dr. H. Herman Deru menekankan pentingnya literasi sebagai landasan kecerdasan bangsa.
“Selamat kepada penerima penghargaan. Tugas Bunda Literasi bukan hal kecil, meski tanpa tambahan honor, perannya luar biasa dalam membangun generasi berpengetahuan.
Literasi adalah tanggung jawab moral untuk masa depan bangsa,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Deru juga memberikan pesan inspiratif tentang empat pilar seni berbicara publik: artikulasi, intonasi, isi, dan durasi.
BACA JUGA:BRIKINGNEWS: Pernyataan Resmi Kemendikdasmen Terkait Insiden Ledakan di SMAN 72 Kodamar
BACA JUGA:Makan Durian Sepuasnya di Empat Lawang, Cukup Bayar Rp6.800 Saja!
“Artikulasi itu kunci. Sepintar apapun seseorang, jika bicara terlalu cepat, pesannya tidak sampai.
