Hukum Bukan Sekadar Pasal, Tapi Jalan Menuju Ketentraman

Reporter: Neni |

Editor: Irwansyah |

Jumat , 22 Aug 2025 - 16:01

“Hukum bukan sekadar pasal, tapi jalan menghadirkan ketentraman.” – Pesan untuk 61 sarjana hukum baru Universitas Palembang. Foto:Neni/Sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.ID – Fakultas Hukum Universitas Palembang kembali menggelar yudisium bagi 61 mahasiswa program sarjana periode Agustus 2025.

Acara ini berlangsung khidmat di Hotel Aryaduta Palembang, menjadi momentum penting bagi para calon penegak keadilan yang baru saja menyandang gelar sarjana hukum.

Rektor Universitas Palembang, Dr. Ali Dahwir, SH, MH, dalam sambutannya menekankan bahwa gelar sarjana tidak boleh dimaknai sekadar sebagai pencapaian akademik atau simbol kebanggaan.

Lebih dari itu, menurutnya, gelar hukum adalah amanah besar yang melekat pada pundak para lulusan.

“Seorang sarjana hukum memiliki tanggung jawab besar untuk menegakkan keadilan dan menjalankan kebenaran.

Hukum bukan hanya bicara soal pasal-pasal dan ayat-ayat, melainkan jalan untuk menghadirkan ketentraman dan keadilan bagi masyarakat,” tegas Ali Dahwir.

Ia juga berpesan agar alumni memiliki dedikasi, integritas, dan keberanian dalam menjalankan profesinya.

Integritas, ujarnya, berarti menempatkan hukum pada posisi yang benar tanpa menjadikannya alat demi kepentingan pribadi.

“Hukum sejatinya harus tegak pada keadilan, sebagaimana yang telah dipelajari secara teori di bangku kuliah,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Universitas Palembang, Dr. Ardiana Hidayah, SH, MH, berharap lulusan kali ini mampu menjadi sarjana hukum yang profesional serta menjunjung tinggi moral dan etika.

hukum bukan sekadar pasal, tapi jalan menuju ketentraman                            sumateraekspres.id – fakultas hukum universitas palembang kembali menggelar yudisium bagi 61 mahasiswa program sarjana periode agustus 2025.
acara ini berlangsung khidmat di hotel aryaduta palembang, menjadi momentum penting bagi para calon penegak keadilan yang baru saja menyandang gelar sarjana hukum.
rektor universitas palembang, dr. ali dahwir, sh, mh, dalam sambutannya menekankan bahwa gelar sarjana tidak boleh dimaknai sekadar sebagai pencapaian akademik atau simbol kebanggaan.
baca juga:hukum adil bagi siapa saja, unpal dan penghubung ky sumsel gelar edukasi publik
baca juga:wawasan hukum: ky dan unpal sasar mahasiswa dan dosen untuk peradilan bersih
lebih dari itu, menurutnya, gelar hukum adalah amanah besar yang melekat pada pundak para lulusan.
“seorang sarjana hukum memiliki tanggung jawab besar untuk menegakkan keadilan dan menjalankan kebenaran.
hukum bukan hanya bicara soal pasal-pasal dan ayat-ayat, melainkan jalan untuk menghadirkan ketentraman dan keadilan bagi masyarakat,” tegas ali dahwir.
baca juga:icaesse 2024, upaya internasionalisasi universitas palembang, transfer knowledge dan transformasi digital 
baca juga:menghadapi era digital: transformasi universitas palembang di icaesse 2024!
ia juga berpesan agar alumni memiliki dedikasi, integritas, dan keberanian dalam menjalankan profesinya.
integritas, ujarnya, berarti menempatkan hukum pada posisi yang benar tanpa menjadikannya alat demi kepentingan pribadi.
“hukum sejatinya harus tegak pada keadilan, sebagaimana yang telah dipelajari secara teori di bangku kuliah,” tambahnya.
sementara itu, dekan fakultas hukum universitas palembang, dr. ardiana hidayah, sh, mh, berharap lulusan kali ini mampu menjadi sarjana hukum yang profesional serta menjunjung tinggi moral dan etika.
“sebanyak 61 mahasiswa mengikuti yudisium, berasal dari program studi hukum perdata, hukum kenegaraan, dan hukum pidana.
baca juga:alumni unpal diminta tak hanya andalkan ijazah, tapi juga skill
baca juga:selain ijazah, unpal bekali alumni sertifikat kompetensi bnsp
kami berharap mereka bisa menempatkan profesinya sesuai porsi, bekerja secara profesional tanpa terikat kepentingan tertentu, serta mendahulukan etika dalam penegakan hukum,” ujarnya.
dengan pesan tersebut, fakultas hukum universitas palembang tidak hanya melepas lulusan, tetapi juga menitipkan amanah besar: menjadikan hukum sebagai jalan untuk menciptakan rasa aman dan keadilan di tengah masyarakat.