Gagas Pembangunan Rumah Domus untuk Atasi Persoalan Huni Layak Huni
ADU SKILL: Para peserta Lomba Instalasi Kilat Rumah Rangka Baja Ringan (Lingkaran) adu skill dalam merangkai rumah domus atau rumah permanen instan di Lapangan Universitas IBA, kemarin (12/8). -Foto : evan z/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Butuh dukungan nyata dari seluruh lapisan masyarakat untuk bisa merealisasikan program pembangunan tiga juta rumah yang diprogramkan oleh pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Republik Indonesia.
Dukungan dari dunia usaha salah satu ha ditunjukkan dengan membangun rumah model Domus (rumah permanen instan, red), rumah model domus ini juga bisa menjadi solusi dalam mengatasi sulitnya mendapatkan rumah yang layak huni di tengah situasi ekonomi yang sulit seperti saat ini.
Rumah yang dapat diselesaikan hanya dalam waktu lima hari saja ini dilombakan di Universitas IBA, kemarin (12/8).
Ini sebagai salah satu bentuk dukungan dunia usaha sekaligus mendorong para tukang bangunan untuk menguasai kemampuan dalam membuat rumah domus.
Di ajang Lomba Instalasi Kilat Rumah Rangka Baja Ringan (Lingkaran) dimana dalam satu tim yang terdiri dari para tukang barngunan saling adu skill dalam mendirikan rumah mini dalam waktu maksimal selama delapan jam lamanya.
Dengan seluruh bahan material bangunan baik itu rangka baja ringan, batako, semen, pasir dan lainnya telah dipersiapkan sebelumnya.
BACA JUGA:Empat Lawang Tetapkan Strategi Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Ekonomi Lokal
BACA JUGA:Sebagai Tempat Produksi dan Pusat Pelatihan Warga, Pembangunan Green House
"Lomba ini sebagai wujud dukungan dari dunia usaha terhadap program pembangunan tiga juta rumah yang digagas oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman Republik Indonesia," sebut Direktur Pengembangan Kawasan Pemukiman Kementerian PKP, Ir Edward Abdurrahman, kemarin (12/8).
Edward merada bangga dengan adanya kolaborasi perguruan tinggi, pemerintah daerah, dunia usaha (PT Tata Logam), juga ada pelaku usaha lainnya, bentuk kolaborasi ini permbangunan rumah dalam waktu cepat, serta diharapkan nanti bisa cepat ditempati masyarakat.
"Nantinya program ini akan disosialisasikan ke berbagai daerah harapannua akan terwujud sebagai rumah layak huni dan bisa ditempati masyarakat berpenghasilan rendah. Meski hanya dikerjakan lima hari, ketahanan rumah tersebut menurutnya, sudah diuji coba pelaku usaha," urainya.
Pihaknya juga mengapresiasi perguruan tinggı seperti Universitas IBA yang mendukung dan memfasilitasi dalam mendukung dan mewujudkan pembangunan 3 juta rumah.
CEO PT Tata Logam Group Wulani Wiharjono menegaskan, pihaknya siap mendukung pemerintah dalam mewujudkan program tiga juta rumah namun perlu kerjasama untuk mengerjakan program tersebut tidak mungkin hanya Tata Logam yang mengerjakan.
"Domus ini merupakan hunian rumah yang sehat, kuat dan bisa cepat dikerjakan, Baja ringan ini menurutnya, memiliki kekuatan tinggi, punya presisi. Pekerjaan yang dilakukan juga terkontrol," bebernya.
