India Tertarik Bangun Pabrik Ban di Sumsel, Ini Penjelasan Konjen India untuk Indonesia
INVESTASI: Konsulat Jenderal (Konjen) India untuk Indonesia, Mr Ravi Shankar Goel, saat menghadiri jumpa media terkait peluang kerja sama di berbagai bidang di Hotel Aston, Minggu (7/12) sore.- Foto : evan z/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Nilai ekspor Sumsel ke negara India selama kurun waktu tahun 2025 ini cukup besar mencapai US$400 juta. Meliputi komoditi karet, crude palm oil (CPO) serta batu bara, ini yang mendorong Konsulat Jenderal (Konjen) India untuk Indonesia, Mr Ravi Shankar Goel, menyempatkan diri untuk berkunjung ke Sumsel, Minggu (7/12).
Mr Ravi juga berkesempatan untuk berkeliling dan berkomunikasi secara langsung dengan sejumlah pejabat, termasuk yang memiliki latar belakang keturunan India di sini. Bahkan, sore harinya, Mr Ravi berkenan melakukan jumpa media di Hotel Aston Palembang, saat temu media, Mr Ravi menjelaskan hubungan antara India dan Indonesia telah terjalin baik sejak puluhan tahun termasuk di masa Presiden RI pertama yakni Ir Soekarno.
"Kita juga membuka pintu bagi pengusaha di Indonesia yang mau bekerja sama dalam hal pembangunan pabrik ban di Sumsel. Terlebih lagi, Sumsel juga mengekspor produk senilai US$400 juta ke India. Apalagi Sumsel juga menjadi salah satu wilayah dengan produksi karet mencapai 30 persen yang tentunya hal ini menjadi potensi untuk membangun pabrik ban tersebut," ajaknya.
Bahkan di berbagai kesempatan, para pejuang pergerakan baik di India dan Indonesia terjalin komunikasi yang intens dan saling mendukung di dalam terwujudnya kemerdekaan.
BACA JUGA:Dorong Ekonomi Kreatif-Kerajinan Tembus Ekspor, Pengurus Dekranasda OKU Timur Dilantik
BACA JUGA:Suzuki Fronx dan Satria Ekspor ke ASEAN, Buatan Indonesia
"Dua tahun setelah kemerdekaan RI di tahun 1945 giliran India mendeklarasikan kemerdekaannya lepas dari jajaran Inggris," sebutnya.
Selain kerja sama yang terjalin tidak hanya diplomatik dan ekonomi, namun juga sektor lain seperti pendidikan, budaya dan lainnya.
Di sisi lain, sebelum kedua negara merdeka, diungkapkan Mr Ravi, hubungan Indonesia dan India sudah terjalin seja masa Kerajaan Sriwijaya yang memiliki kesamaan dengan India yang beragam Buddha dan Hindu.
Hal ini semakin dipertegas, dengan menempatkan Indonesia mitra strategis bagi kerja sama di kemudian hari. "Sejak kemerdekaan Indonesia dan India, kita telah menjalin hubungan yang baik dan harmonis. Bahkan hal tersebut diperkuat jua dengan kunjungan dari Presiden Prabowo ke Indonesia dan menempatkan Indonesia tadi sebagai chief man dalam perayaan dari Hari Kemerdekaan atau Independence Day. Hal ini semakin merekatkan hubungan baik selama ini," ungkap Mr Ravi.
Sementara itu, dari kerja sama ekonomi pada tahun 2025, nilai kerja sama sendiri sekitar US$30 miliar yang sekitar US$9 miliarnya ini untuk komoditas impor utama dari India seperti CPO, batu bara dan biji-bijian. Selain itu, dirinya juga berharap ke depan investasi dari Indonesia ke India juga akan dapat terus meningkat.
BACA JUGA:Suzuki Fronx dan Satria Ekspor ke ASEAN, Buatan Indonesia
BACA JUGA:Ekspor Sumsel Diproyeksi Naik, Kopi Masih Jadi Primadona
Dalam bidang pendidikan, dikatakan Mr Ravi, India secara tegas menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam hal pendidikan. Baik itu pertukaran pelajar dan mahasiswa hingga dosen.
