9 Merek Tas Termahal dan Terpopuler Dunia di Oktober 2025

Reporter: Erlina |

Editor: Rian Sumeks |

Senin , 06 Oct 2025 - 13:01

Pada Oktober 2025, sembilan merek berikut tetap menjadi ikon tas termahal sekaligus paling populer, berkat sejarah panjang, nilai budaya, dan eksklusivitasnya.-Foto: sumateraekspres.id-

SUMATERAEKSPRES.ID – Tas bukan lagi sekadar benda fungsional untuk membawa barang. Di dunia mode, ia menjelma menjadi simbol status, seni, dan bahkan investasi.

Pada Oktober 2025, sembilan merek berikut tetap menjadi ikon tas termahal sekaligus paling populer, berkat sejarah panjang, nilai budaya, dan eksklusivitasnya.

1. Hermès: Lambang Eksklusivitas Prancis

Hermès berdiri sejak 1837 sebagai pengrajin pelana.

Kini, rumah mode ini dikenal lewat Birkin dan Kelly, dua tas yang sudah menjadi legenda kemewahan.

Mendapatkan satu saja membutuhkan daftar tunggu panjang, hubungan khusus dengan butik, atau status sebagai pelanggan setia.

Tidak heran jika tas Birkin milik Jane Birkin terjual di lelang 2025 dengan harga fantastis: sekitar US$10,1 juta.

Bagi kolektor, tas Hermès bukan hanya barang mode, melainkan aset investasi yang nilainya terus naik.

2. Louis Vuitton: Monogram yang Mendunia

Didirikan pada 1854, Louis Vuitton (LV) berawal dari koper perjalanan sebelum bertransformasi menjadi raksasa mode. Motif monogram LV dan canvas Damier sudah menjadi identitas global. Model seperti Speedy, Neverfull, dan Keepall selalu diburu.

Walau tak semua seharga Hermès, edisi terbatas atau berbahan kulit eksotis bisa bernilai selangit.

Di pasar barang mewah, LV konsisten masuk daftar brand dengan nilai tertinggi.

3. Chanel: Feminitas Abadi

9 merek tas termahal dan terpopuler dunia di oktober 2025                            sumateraekspres.id – tas bukan lagi sekadar benda fungsional untuk membawa barang.  di dunia mode, ia menjelma menjadi simbol status, seni, dan bahkan investasi.
pada oktober 2025, sembilan merek berikut tetap menjadi ikon tas termahal sekaligus paling populer, berkat sejarah panjang, nilai budaya, dan eksklusivitasnya.
1. hermès: lambang eksklusivitas prancis
hermès berdiri sejak 1837 sebagai pengrajin pelana.
baca juga:7 rekomendasi hp nokia layar super amoled, performa gahar, dan baterai jumbo
baca juga:fenomena tiktok shop global 2025: strategi baru brand kuasai pasar online
kini, rumah mode ini dikenal lewat birkin dan kelly, dua tas yang sudah menjadi legenda kemewahan.
mendapatkan satu saja membutuhkan daftar tunggu panjang, hubungan khusus dengan butik, atau status sebagai pelanggan setia.
tidak heran jika tas birkin milik jane birkin terjual di lelang 2025 dengan harga fantastis: sekitar us$10,1 juta.
bagi kolektor, tas hermès bukan hanya barang mode, melainkan aset investasi yang nilainya terus naik.
baca juga:5 brand lokal yang modis, ramah lingkungan, dan peduli bumi
baca juga:penjualan otomotif anjlok, brand suzuki drop 22 persen
2. louis vuitton: monogram yang mendunia
didirikan pada 1854, louis vuitton (lv) berawal dari koper perjalanan sebelum bertransformasi menjadi raksasa mode. motif monogram lv dan canvas damier sudah menjadi identitas global. model seperti speedy, neverfull, dan keepall selalu diburu.
walau tak semua seharga hermès, edisi terbatas atau berbahan kulit eksotis bisa bernilai selangit.
di pasar barang mewah, lv konsisten masuk daftar brand dengan nilai tertinggi.
3. chanel: feminitas abadi
chanel melahirkan banyak ikon: classic flap, boy bag, hingga 2.55. quilting khas, rantai metal, dan kesan elegan menjadikan chanel identik dengan feminitas klasik.
tahun 2025, chanel beberapa kali menaikkan harga tas ikonisnya, membuat koleksi lama justru semakin bernilai.
di sejumlah ranking, chanel bahkan tercatat sebagai merek mode prancis paling berharga.
4. dior: aristokrat haute couture
lady dior, saddle bag, hingga caro memperlihatkan bagaimana dior memadukan jahitan halus dan desain elegan.
baca juga:pt indofood kembali buka 223 lowongan kerja oktober 2025, terbuka bagi lulusan sma, s1, dan s2
baca juga:saldo dana tiba-tiba hilang? begini cara melacak dan mengamankannya
tidak hanya soal logo, tetapi juga material premium serta sejarah haute couture yang menguatkan prestise. kolektor selalu menantikan edisi terbatas dan kolaborasi kreatif dari rumah mode ini.
5. mouawad: level ultra-mewah
mouawad bukan sekadar merek tas, melainkan karya seni penuh permata.
koleksinya seperti 1001 nights diamond purse dihiasi ribuan berlian dan emas, dikerjakan dengan ribuan jam kerja.
harganya? sekitar us$3,8 juta. jelas, mouawad hanya menyasar kalangan ultra-kolektor dan investor barang mewah ekstrem.
6. prada: minimalis yang eksperimental
prada menonjol dengan desain yang bisa sederhana sekaligus eksperimental. warisan mode italia begitu kental dalam setiap produknya.
tas berbahan kulit eksotis atau edisi khusus dapat menembus harga puluhan ribu dolar.
prada tetap relevan sebagai simbol kecanggihan modern.
7. fendi: detail yang mencolok
fendi dikenal dengan keberanian bermain tekstur dan detail. baguette, peekaboo, selleria adalah beberapa model ikoniknya.
perpaduan kulit eksotis dan edisi terbatas membuat fendi menempati posisi penting dalam koleksi tas mewah global.
8. gucci: warisan italia yang berani
desain dengan logo gg, model jackie dan dionysus, menjadikan gucci sebagai rumah mode yang berani tampil beda.
walau harga rata-ratanya lebih terjangkau dibanding hermès atau mouawad, beberapa seri eksklusif dan vintage bisa melonjak tinggi di pasar lelang.
gucci kerap menjadi gerbang awal bagi pecinta mode menuju level luxe.
9. quiet luxury: bottega veneta, loewe, dan celine
tren “quiet luxury” yang elegan tanpa logo besar semakin diminati.

bottega veneta dengan teknik anyaman kulit (intrecciato).

loewe yang menonjolkan craftsmanship spanyol.

celine dengan garis desain bersih nan simpel. ketiganya merepresentasikan kemewahan yang tidak berisik, tetapi sangat bernilai.

mengapa tas mewah bisa semahal itu?
ada empat faktor utama yang membuat harga tas melambung:

bahan langka – kulit buaya, ular, hingga kombinasi dengan emas atau permata.

kerajinan tangan – sebagian besar dibuat manual oleh pengrajin ahli.

kelangkaan produksi – edisi terbatas atau waiting list panjang.

nilai sejarah & pasar sekunder – tas tertentu bisa terjual lebih mahal di lelang dibanding harga ritel.

pada akhirnya, membeli tas dari sembilan merek ini bukan hanya soal gaya, tetapi juga simbol warisan, status, bahkan investasi.